Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-16 masih sempurna dalam mengarungi kualifikasi Piala AFC U-16 2020 Grup G. Sudah dua kali bertanding, dua kali pula tim berjulukan Garuda Muda ini membukukan kemenangan telak.
Setelah menggulung Filipina 4-0 pada partai pertama (16/9/2019), Timnas Indonesia U-16 menghajar Kepulauan Mariana Utara 15-1 (18/9/2019). Pada partai ketiga Grup G, Garuda Muda akan menghadapi Brunei Darussalam di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Baca Juga
Reaksi Media Vietnam terhadap Lancarnya Proses Naturalisasi Kevin Diks: Pemain Berkualitas Nih, Bek tapi Cukup Tajam
Pakai Pemain Muda di Piala AFF 2024, PSSI Masih Tunggu Daftar Nama Pemain dari Shin Tae-yong
Lewat Rapat Paripurna 9 Menit, DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks untuk Timnas Indonesia: Tinggal Keppres, Sumpah, Perpindahan Federasi
Advertisement
Timnas Indonesia U-16 saat ini memuncaki klasemen sementara Grup G lewat torehan enam poin dengan produktivitas enam gol. China berada di posisi kedua dengan nilai sama, namun kalah selisih lima gol dari Garuda Muda.
11 juara grup plus empat runner-up terbaik akan lolos ke putaran final Piala AFC U-16 pada 16 September-3 Oktober 2020.
Itulah mengapa Timnas Indonesia U-16 menargetkan sapu bersih pertandingan di fase kualifikasi. Termasuk, saat menghadapi tim kuat, China, pada Minggu (22/9/2019).
"Saya menuntut ke pemain. Mereka harus maksimal di laga terakhir melawan China, meski kami akan fokus dulu menghadapi Brunei Darussalam dan itu juga penting," kata Bima Sakti Tukiman, pelatih Timnas Indonesia U-16.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Maksimal Hadapi China
Pada dua partai awal, China juga begitu perkasa. Tim asuhan pelatih Antonio Vicente itu melibas Brunei Darussalam 7-0 (14/9/2019) dan berpesta enam gol tanpa balas ke gawang Filipina (18/9/2019).
"Kami harus maksimalkan dua pertandingan tersisa, termasuk melawan China. Tak ada kata lain selain menang supaya kami lebih aman," tutur Bima Sakti.
Advertisement