Bola.com, Samarinda - Madura United kecewa dengan wasit Nusur Fadilah yang memberikan dua penalti untuk Borneo FC dalam duel pekan ke-19 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (18/9/2019).
Dalam laga itu, Madura United kalah 1-2. Wasit memberikan dua penalti untuk Borneo FC saat kedudukan masih 1-1. Madura United menilai penalti tersebut kontroversial.
Baca Juga
Advertisement
Madura United sempat melakukan protes pada pengujung laga. Pada akhirnya, wasit Nusur Fadilah tetap pada keputusan memberi penalti untuk Borneo.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menyatakan pihaknya sudah menerima kekalahan tersebut. Dia akan mengajukan protes terkait kepemimpinan wasit Nusur Fadilah yang dinilai janggal dalam membuat keputusan.
“Madura United tidak menyesali hasil. Yang kami sesalkan adalah kualitas pemimpin pertandingan dalam mengeksekusi keputusannya yang membuat masalah. Semua orang tahu, kami tidak perlu berdebat soal kualitas,” kata Haruna, Kamis (19/9/2019).
“Konkretnya, kami akan mengajukan protes kepada PSSI, protes yang sangat keras untuk mengevaluasi kepemimpinan dari saudara Nusur Fadilah,” imbuhnya mantan Ketua PSSI Asprov Jawa Timur itu.
Haruna menyebut hadiah penalti untuk Borneo adalah masalah yang kecil. Dia tidak akan melakukan protes kepada PSSI jika hanya karena hal itu. Masalanya, lanjut Haruna, ada beberapa keputusan yang dianggap merugikan Laskar Sape Kerap.
“Kami ingin federasi memberikan hukuman seberat-beratnya kepada saudara Nusur. Minimal, dia tidak boleh memimpin pertandigan apa pun yang melibatkan Madura United. Lebih-lebih, kalau bisa dia diistirahatkan hingga akhir musim ini,” ucapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Unggul Lebih Dulu
Madura United sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Beto Goncalves pada menit ketujuh. Borneo FC membalas berkat gol M. Sihran pada menit ke-76. Tapi, bukan gol itu yang menjadi perbincangan.
Borneo FC mendapat dua penalti kontroversial. Penalti pertama diberi oleh wasit Nusur Fadilah yang menganggap Guntur Ariyadi menjatuhkan Sihran kotak penalti. Namun, Matias Conti yang maju sebagai eksekutor pada menit ke-84 gagal menunaikan tugasnya.
Borneo FC kembali mendapat penalti menjelang bubaran. Kali ini, giliran Asep Berlian yang dinilai telah menjatuhkan Sihran di kotak terlarang.
Kericuhan protes itu membuat pertandingan melebihi injury time yang telah ditentukan oleh wasit. Lerby Eliandry kemudian maju sebagai eksekutor penalti pada menit ke-90+14. Striker bernomor punggung 12 itu mencetak gol yang mengunci kemenangan untuk Borneo FC.
Advertisement