Bola.com, Semarang - PSIS Semarang remuk redam saat menjamu Persebaya Surabaya dalam pertandingan pekan ke-19 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (20/9/2019). Tim Mahesa Jenar digulung empat gol tanpa balas oleh Bajul Ijo.
Empat gol yang bersarang ke gawang PSIS Semarang dihasilkan oleh Otavio Dutra, David Da Silva, Diogo, dan Osvaldo Haay. PSIS nyaris tak berkutik menghadap serangan sporadis Persebaya, terutama pergerakan lincah Diogo Campos.
Baca Juga
Advertisement
PSIS, yang sudah diperkuat striker Bruno Silva, tetap tak mampu berbuat banyak, hingga menyerah dengan kekalahan terbesar musim ini.
Empat kekalahan di kandang sendiri pernah didapat PSIS pada musim ini, yakni 1-2 dari Kalteng Putra, 0-1 dari Persib Bandung (21/7/2019), 0-2 dari Tira Persikabo (2/8/2019), dan 1-3 dari Persipura Jayapura (6/8/2019). Jadi, kekalahan dari Persebaya ini merupakan kekalahan secara beruntun di kandang sendiri.
Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, membeberkan komentar cukup panjang setelah pertandingan. Satu di antaranya adalah faktor tim asuhannya, yang begitu mudah kebobolan.
"Pertama selamat buat Persebaya. Kami kalah segalanya, kalah determinasi. Tiba-tiba tidak ada gairah, determinasi, passing salah, koordinasi lini belakang juga tidak ada," ujar Bambang Nurdiansyah.
"Saya tidak pernah menyalahkan pemain karena saya yakin mereka sudah maksimal, tidak mau dipermalukan. Mungkin saya yang salah, intinya harus diperbaiki semua hal," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Akui Kekuatan Persebaya
Bambang Nurdiansyah turut memuji penampilan lawan yang begitu agresif. Terutama performa Diogo Campos sebagai motor serangan tim. Barisan pertahanan Persebaya juga disebutnya menjadi kunci utama lawan.
"Bek Persebaya juga kuat, ada Otavio Dutra dan Hansamu Yama, yang begitu kompak. Permainan mereka enjoy, sementara kebalikannya, kami justru bermain terburu-buru," ujar Banur, sapaan karib sang pelatih.
Advertisement