Bola.com, Bogor - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, memulangkan tiga pemain dari pemusatan latihan (training centre). Ketiganya adalah Jarson Armandi dari PPLP Papua, Taufik Alif Hidayat dari PPLP Sumatera Barat, dan Ikhwan Ali Tanamal dari PPLP Bogor.
Setelah tiga pemain dicoret, kini total pemain yang masih mengikuti TC Timnas Indonesia U-19 berjumlah 27 orang.
Baca Juga
4 Pemain Filipina yang Dapat Mengancam Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Ada yang Main di Jerman dan Norwegia
3 Fakta Jelang Duel Timnas Indonesia Vs Filipina di Piala AFF 2024: Warning, Garuda Pernah Kena Bantai
Adu Mesin Timnas Indonesia Vs Filipina di Piala AFF 2024: Ayo Anak Muda, Jangan Takut!
Advertisement
TC Timnas Indonesia U-19 telah dimulai sejak 26 September 2019 di Bogor. Persiapan terus dilakukan hingga mendekati Kualifikasi Piala AFC U-19 2020 pada 6-10 November mendatang.
"Di PPLP, kompetisi hanya ada setahun sekali. Latihan memang terus latihan tetapi kan berbeda dengan mereka yang berkompetisi. Seperti mereka eks Piala AFF U-18 2019, selesai dari sini, mereka bermain di klub. Tidak rehat dan langsung latihan serta berkompetisi," tutur Fakhri kepada wartawan.
"Sehingga, kebugaran pemain tetap terjaga dan terkait dengan aspek yang menjadi syarat. Aspek fisik, teknik, taktik dan mental," imbuh Fakhri.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesulitan Adaptasi
Fakhri sepakat dengan anggapan ketiganya susah beradaptasi dengan Timnas Indonesia U-19. Apalagi, ketiganya berasal dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), bukan lahir dari kompetisi Elite Pro Academy (EPA) yang rutin berkompetisi.
"Mungkin hasil kejuaraan nasional PPLP yang lalu, kalau bertanding, mereka kelihatan istimewa. Tetapi ketika bergabung dengan mereka yang sudah berkompetisi, saya melihat mereka sulit untuk mengikuti tempo yang kami inginkan," kata Fakhri.
"Melahap program latihan mereka oke. Tetapi, mereka kesulitan untuk menyesuaikan," ujarnya.
Advertisement