Bola.com, Jakarta - Tampuk kepemimpinan PSSI masih menjadi primadona untuk sejumlah kalangan. Mulai politisi hingga pejabat kepolisian berebut kekuasaan kursi nomor satu induk federasi sepak bola Indonesia tersebut.
Sejak Maret 2019, kursi Ketua Umum (Ketum) PSSI lowong. Setelah Joko Driyono ditangkap Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Iwan Budianto mengambil alih posisinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt).
Advertisement
Aslinya, Jokdri, panggilan Joko, adalah suksesor dari Edy Rahmayadi. Nama terakhir melepaskan jabatan sebagai ketum pada Kongres Tahunan PSSI di Bali, Januari 2019. Kala itu Jokdri yang menduduki posisi sebagai wakil ketua umum, naik pangkat.
Pertangahan 2019 setelah mengadakan kongres tahunan, PSSI kembali menggelar kongres, yang kini bertajuk luar biasa. KLB diadakan pada 27 Juli 2019.
KLB 27 Juli 2019 tersebut menghasilkan beberapa keputusan meliputi pengesahan revisi Statuta PSSI, pengesahan revisi kode pemilihan PSSI, dan menetapkan Komite Pemilihan (KP) serta Komite Banding Pemilihan (KBP).
Layaknya Komite Pemilihan Umum (KPU) pada pemilihan umum (pemilu) tugas KP dan KBP adalah mempersiapkan, merancang, dan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan PSSI untuk menentukan ketum, waketum, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) yang baru.
Sedianya, masa kerja Exco PSSI baru akan berakhir pada 2020 sejak menjabat pada 2016. Namun, PSSI memutuskan untuk mempercepatnya hingga 2 November 2019.
KP telah menyusun beberapa tahapan menuju KLB pemilihan PSSI, dimulai dengan pendaftaran Exco pada 12 September-3 Oktober 2019.
Di luar dugaan, setelah pendaftaran ditutup pada Kamis (3/10/2019), animo untuk menjadi petinggi PSSI sangat tinggi. KP mencatat, 11 orang mencalonkan diri sebagai bakal calon ketum, 21 orang sebagai bakal calon wakil ketua umum (waketum), dan 91 untuk pos anggota Exco.
Pada artikel bagian pertama ini, Bola.com mencoba membedah empat dari 11 orang yang bersaing pada bursa calon Ketua Umum PSSI:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Afen Hinelo
Afen Hinelo adalah nama kedua yang mencalonkan diri sebagai bakal Calon Ketum PSSI. Namanya terbilang asing didengar. Akan tetapi, ia ternyata merupakan pelakon lama di kancah sepak bola Tanah Air.
Afon adalah mantan Asisten Manajer Persigo Gorontalo era 2010-an. Pada KLB PSSI 2011, ia pernah mengajukan diri sebagai anggota Exco, namun tidak terpilih.
Advertisement
Benny Erwin
Benny Erwin juga menjadi satu dari sekian banyaknya orang lama yang kembali mencalonkan diri pada bursa Bakal Calon Ketum PSSI. Benny pernah berstatus sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Persija Jaya, perusahaan yang menaungi Persija Jakarta, pada 2011.
Benny pernah bersaing mewakili Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI untuk posisi Exco pada KLB 2015, namun, kalah perolehan suara dari Gusti Randa. Kini, mantan Sekretaris Umum (Sekum) Persija itu memberanikan diri untuk maju dengan membidik kursi nomor satu di PSSI.
Sarman El Hakim
Sarman El Hakim tidak kapok-kapoknya bersaing untuk duduk di kursi nomor satu PSSI. Setelah gagal pada 2011-2015 dan 2016-2020, kini ia kembali mendaftar untuk periode 2019-2023.
"Ini menjadi kali ketiga dan harapan saya ada perubahan besar. Sebelumnya untuk voters memilih ketum seperti mencari kucing dalam karung, kali ini kucingnya sudah di luar jadi lebih jelas," kata Sarman.
"Organisasi kita adalah jawaban sepak bola Indonesia. Kalau kita mau berprestasi yang kita ubah adalah manajemen organisasi. Mohon maaf, federasi kita tidak cukup menjawab tantangan. Saya mau organisasi ini tidak ada kepentingan untuk istana dan politik," imbuhnya.
Sosok yang dikenal sebagai Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) ini juga dikenal kontroversial. Ia pernah melakukan unjuk rasa di markas FIFA di Zurich, Swiss, dan juga diamankan oleh petugas keamanan Brasil karena membentangkan spanduk dengan isi mengklaim Indonesia siap menjadi tuan rumah alternatif Piala Dunia 2022.
Advertisement
Yesayas Oktavianus
Yesayas Oktavianus dikenal sebagai mantan wartawan olahraga di sebuah media cetak ternama. Ia mengaku lebih banyak membidangi spesialisasi sepak bola nasional maupun internasional. Lalu, ia juga menyatakan telah tiga kali meliput Piala Dunia, satu Piala Eropa, satu Olimpiade, beberapa kali SEA Games, beberapa kali Pekan Olahraga Nasional (PON) serta kejuaraan sepak bola nasional.
Yesayas pernah maju sebagai calon anggota Exco pada KLB PSSI 2016. Namun, ambisinya tersebut gagal terwujud.