Bola.com, Kediri - Pelatih Madura FC, Agus Yuwono mengakui kekalahan timnya 0-2 atas Persik Kediri di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Jumat (4/10/2019).
"Secara teknis, skema main yang saya inginkan tak bisa jalan dengan baik. Dua gol yang terjadi murni kesalahan pemain sendiri. Sayap-sayap saya juga tak tampil sesuai apa yang saya berikan di latihan. Ada pemain yang tampil ngotot, tapi ada juga yang semaunya sendiri. Yang jelas beberapa pemain yang tak tampil lepas," tuturnya.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Mantan pelatih Persik Kediri musim 2014 ini akhirnya mengungkapkan, adanya teror kepada tim Laskar Jokotole di hotel tempat menginap mereka. Ini jadi satu di antara alasan beberapa pemain takut saat bertanding.
"Malam sebelum pertandingan, hotel kami diteror orang. Pemain tahu teror itu. Mereka merasa waswas. Tapi saya katakan kepada mereka jangan takut. Mereka tak akan ditembak di lapangan," katanya.
Agus Yuwono menyebut kiper Usman Pribadi jadi target utama teror tersebut. Usman merupakan pemain yang terlibat baku hantam pada laga putaran pertama di Sumenep lalu.
”Peneror itu tidak kesatria. Kalau yang dicari Usman Pribadi, panggil dia dan ajak duel satu lawan satu. Kejadian di Sumenep lalu kan sudah diselesaikan secara regulasi," katanya.
"Ada wasit yang memberi kartu merah. Juga Komdis PSSI menjatuhkan sanksi. Jadi ini insiden di lapangan yang melibatkan antarpemain. Dan, di pertandingan tadi tak terjadi apa-apa antara pemain Persik dan Madura FC," jelasnya.