Bola.com, Kediri - Persik Kediri bakal melakoni laga terakhir penyisihan Grup Timur Liga 2 2019 dengan menjamu Sulut FC di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Selasa (8/10/2019).
Laga ini tak berpengaruh lagi bagi Persik Kediri karena Faris Aditama dkk. telah memastikan lolos ke babak 8 besar.
Baca Juga
Striker Legendaris Persik, Johan Prasetyo Wibowo Bangga Melihat Sang Putra Bakal Menimba Ilmu di Spanyol
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Advertisement
Namun, pelatih Persik, Budihardjo Thalib, menegaskan tak mau main mata dengan memberikan poin gratis kepada Sulut FC, yang posisinya belum aman dari ancaman degradasi.
"Tak ada kamus seperti itu (main mata) dalam hidup saya. Orangtua saya mengajarkan harus jujur dalam hidup ini. Saya takut kena hukum karma dan melanggar nasihat orangtua," tutur Budihardjo Thalib.
Selain alasan itu, pelatih asal Makasar tersebut mengatakan langkah Persik musim ini masih panjang.
"Saya khawatir perilaku tak elok itu jadi hukum karma saat kami main di babak selanjutnya. Saya tetap ingin pemain memenangi partai terakhir ini," katanya.
Dengan tampil maksimal, Budihardjo Thalib berharap motivasi dan mental pemain terus terjaga hingga laga 8 besar.
"Saya yakin pemain pun akan menolak bila disuruh 'mengalah'. Ini malah bisa merusak mental pemain yang rata-rata masih berusia muda. Saya tak mau mengajarkan pemain bertanding tak sportif," ujarnya.
Itulah mengapa, Budiharjo Thalib menyatakan agar Sulut FC berjuang sendiri untuk menentukan nasibnya musim ini.
"Mulai awal musim ini, kami berjuang dengan kekuatan sendiri hingga bisa lolos 8 besar. Kami tak pernah minta tolong atau dibantu orang lain. Malah kami sering dikerjai baik di kandang maupun tandang. Jadi, Sulut FC juga harus berjuang sendiri," ucapnya.