Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menjalani pertandingan ketiga Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Kamis (10/10/2019). 25 pemain disiapkan oleh pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, mulai dari pemain muda hingga veteran yang masih bisa diandalkan.
Timnas Indonesia sebenarnya sangat membutuhkan kemenangan dalam pertandingan ini. Dua kekalahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, pada September lalu, ketika Tim Garuda menjamu Malaysia dan Thailand, membuat Tim Garuda saat ini terdampar di dasar klasemen dengan tanpa poin.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Kondisi tersebut yang membuat Simon McMenemy harus membawa nama-nama yang tengah dalam kondisi terbaik, terutama ketika membela klubnya masing-masing. Bahkan sang pelatih tak ragu untuk membawa wajah-wajah baru karena performa cemerlang saat bersama klub.
Wawan Hendrawan dan Wawan Febrianto adalah adalah contoh dua pemain yang menjadi wajah baru di dalam Timnas Indonesia. Namun, keputusan Simon McMenemy tidak salah karena memang performa kedua pemain, masing-masing bersama Bali United dan Tira Persikabo, memang cemerlang.
Selain itu Simon McMenemy juga membawa mantan anak asuhnya di Bhayangkara FC, Putu Gede Juni Antara, dan sejumlah pemain muda, seperti Rezaldi Hehanussa dan Gavin Kwan Adsit. Dengan komposisi pemain yang dibawanya ke UEA, McMenemy tampak ingin memaksimalkan semua potensi pemain, baik yang masih muda maupun yang sudah bertahun-tahun memiliki pengalaman di dunia sepak bola internasional.
Tidak bisa disangkal, pengalaman pemain-pemain senior juga menjadi sesuatu yang penting untuk membawa keseimbangan tim. Konteks pemain berpengalaman ini bukan hanya mereka yang sudah berkali-kali membela Timnas Indonesia, tapi juga mereka yang hingga usia senja masih memiliki kontribusi yang sangat besar untuk timnya, termasuk di level klub.
Kali ini, Bola.com ingin membahas pemain-pemain veteran di Timnas Indonesia yang bisa menjadi kartu truf Simon McMenemy saat menghadapi UEA di Dubai.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beto Goncalves
Beto Goncalves menjadi pemain dengan usia paling senior di Timnas Indonesia yang tengah bersiap menghadapi UEA. Sudah berusia 38 tahun, pemain naturalisasi asal Brasil ini memang masih menjadi andalan untuk menjebol gawang lawan.
Beto Goncalves sejauh ini tercatat sudah tampil 10 kali bersama Timnas Indonesia. Dari catatan tersebut, sudah 10 gol pula dicetak striker Madura United ini, termasuk dua gol ke gawang Malaysia ketika Tim Garuda kalah 2-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, pada September lalu.
Dalam pertandingan menghadapi UEA, Beto sebenarnya bisa menjadi pembeda. Dengan karakter permainan ala Brasil yang membuatnya masih rajin dalam mencetak gol, menghadapi pertahanan UEA bukan hal yang terlalu sulit untuk dilakukannya.
Namun, memang harus dilihat lagi, apakah Simon McMenemy akan menjadikan Beto sebagai starter? Mengingat striker Madura United ini menyusul ke UEA setelah mendapatkan dispensasi untuk membela Madura United di Liga 1 2019 dan baru bergabung dalam beberapa hari terakhir.
Bukan semata-mata datang belakangan, tapi apakah Beto dalam kondisi yang sangat bugar setelah memperkuat Madura United menghadapi Persib Bandung, di mana dia juga mencetak gol dalam kemenangan 2-1 yang diraih Madura United itu.
Advertisement
Irfan Bachdim
Bicara soal pengalaman bertanding di level internasional, Irfan Bachdim adalah yang memiliki jam terbang paling tinggi di skuat asuhan Simon McMenemy.
Dengan segala pengalaman yang dimilikinya sejak pertama kali membela Timnas Indonesia pada 2010, Irfan Bachdim juga bisa menjadi pembeda dalam pertandingan kali ini.
Irfan Bachdim merupakan tipikal pemain stylish yang memiliki determinasi tinggi. Meski bermain dengan mengandalkan kemampuan dan teknik individu yang sangat baik, Irfan Bachdim tak gentar ketika harus bermain keras menghadapi pemain lawan.
Dalam 37 penampilannya bersama Timnas Indonesia, sudah 11 gol dicetak oleh pemain yang kini kerap dipercaya untuk menjadi pilihan menyerang dari lini kedua itu.
Kemampuan mengalirkan bola dan tembakan akurat, yang makin lengkap dengan kerja kerasnya untuk bisa memberikan yang terbaik, membuat Irfan berpotensi menjadi pembeda dalam Tim Garuda.
Wawan Hendrawan
Bicara soal pengalaman, Wawan Hendrawan memang belum memiliki apa pun bersama Timnas Indonesia. Kiper berusia 36 tahun itu belum sekalipun mengawal gawang Tim Garuda dalam kariernya.
Jika dipercaya oleh Simon McMenemy tampil di Dubai, ini akan menjadi debut bagi kiper yang kerap disapa Spider-Wan itu. Sesuatu yang benar-benar tidak mustahil jika melihat kondisi belakangan ini.
Kapten sekaligus kiper utama Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa, belum lama ini mendapatkan kritik karena gawangnya kebobolan enam gol dalam dua laga pertama kualifikasi Piala Dunia 2022, masing-masing tiga gol saat menghadapi Malaysia dan Thailand.
Hal itu yang membuat Simon McMenemy tidak ragu membawa dua kiper yang sebelumnya tidak dipanggilnya tapi tampil cemerlang bersama klub masing-masing, yaitu Muhammad Ridho dan Wawan Hendrawan.
Posisi Andritany kemungkinan besar akan menjadi milik Ridho atau Wawan. Keduanya pun bekerja keras untuk bisa memberikan yang terbaik, termasuk Wawan yang sejauh ini membantu Bali United menjadi pemuncak klasemen sementara Shopee Liga 1 2019.
Bali United tak hanya menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1 2019, tapi juga menjadi tim paling sedikit kebobolan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu. Satu hal yang menarik, Dalam 20 pertandingan yang sudah dimainkan Bali United, semua melibatkan Wawan Hendrawan sebagai dewa pelindung di bawah mistar gawang.
Jadi tak ada alasan bagi Simon McMenemy untuk memberikan kesempatan kepada Wawan yang tampil cemerlang di kompetisi domestik dan untuk mendapatkan debutnya bersama Timnas Indonesia di usia 36 tahun. Bukan tidak mungkin justru Wawan yang menjadi pembeda dalam skuat Garuda kali ini.
Advertisement