Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Uni Emirat Arab (UEA), Bert van Marwijk, memilih untuk tidak ambil pusing menyusul pernyataan Simon McMenemy yang ingin membawa Timnas Indonesia mengalahkan timnya.
Kedua tim bakal bentrok pada partai ketiga Grup G putaran kedua kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Kamis (10/10/2019).
Advertisement
Pada konferensi pers sebelum pertandingan, McMenemy optimistis Timnas Indonesia dapat bangkit setelah menelan dua kekalahan beruntun pada dua partai awal Grup G dari Malaysia 2-3 dan Thailand 0-3.
"Ini akan menjadi tantangan buat kami mengahadapi UEA di markasnya. Tapi, kami percaya kami bisa berkembang dan menerima tantangan itu dengan baik. Tentu, butuh kerja keras jika ingin meraih hasil positif," kata McMenemy.
Masih di kesempatan yang sama, Hansamu Yama selaku pemain Timnas Indonesia yang menemani McMenemy pada prosesi tanya-jawab dengan wartawan punya pandangan mirip. Dengan penuh kepercayaan diri, bek berusia 24 tahun ini menilai timnya punya peluang untuk mencuri tiga poin dari tuan rumah.
"Ini akan menjadi laga tandang kami yang tentunya tidak akan mudah. Namun, UEA tidak mungkin tidak dapat dikalahkan," imbuh Hansamu yang menjalani debut di Timnas Indonesia senior pada Piala AFF 2016 itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Reaksi Santai Van Marwijk
Van Marwijk merespons pernyataan keduanya, terutama McMenemy, dengan santai. Pelatih asal Belanda ini menganggap target tersebut wajar dikemukakan oleh seorang pelatih.
"Setiap pelatih datang untuk menang dan buat saya itu tidak masalah. Dan pernyataan itu tidak akan memengaruhi atau mengurangi moral pemain saya," imbuh Marwijk dinukil dari laman Federasi Sepak Bola UEA, UAEFA.
Advertisement
TC di Bahrain
UEA bermodalkan kemenangan tandang 2-1 atas Malaysia pada laga pertama Grup G sebelum menjamu Timnas Indonesia. Sebagai bentuk keseriusan, Omar Abdulrahman dan kawan-kawan bahkan sampai ditempa dalam pemusatan latihan di Austria dan Bahrain.
"Saya menghormati Timnas Indonesia dan tidak ingin meremehkan. Kami harus bermain dengan cara kami yang telah kami latih di pemusatan latihan, baik itu di Austria dan Bahrain atau sekarang di Dubai," tutur juru taktik berusia 67 tahun itu.