Bola.com, Jakarta - Luis Milla menjadi sosok yang dirindukan penggemar Timnas Indonesia. Sederet hasil minor yang dialami Skuat Garuda asuhan Simon McMenemy di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia menjadi satu di antara alasan banyak yang menginginkan Milla kembali.
Luis Milla merupakan sosok pelatih yang dinilai cukup bagus. Dia mampu memberikan perubahan terhadap pola permainan Timnas Indonesia saat itu.
Advertisement
Luis Milla bisa dibilang punya modal ilmu sepak bola yang mumpuni. Saat berkarier sebagai pemain, Milla pernah menimba ilmu di dua klub besar La Liga, yakni Barcelona dan Real Madrid. Padahal, kedua tim terkenal mempunyai rivalitas yang tinggi.
Bagaimana bisa dia pernah memperkuat dua tim yang dikenal berseteru sengit tersebut?
Luis Milla mengakui tak mudah pindah ke klub rival. Tak hanya tekanan batin, pemain bersangkutan juga biasanya kerap menghadapi tekanan suporter fanatik dan dicap penghianat.
Kondisi tersebut pernah ia rasakan saat memutuskan hijrah dari Barcelona ke Real Madrid.
"Tidak mudah menukar Barcelona dengan Real Madrid," kata Luis Milla, seperti dilansir dari Marca.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menjalani Laga Debut Bersama Barcelona pada 1984
Luis Milla pernah meninggalkan Barcelona ke Real Madrid tanpa memperkuat klub lain terlebih dahulu. Pelatih berusia 53 tahun itu sejatinya merupakan jebolan akademi Barcelona.
Luis Milla menjalani debutnya di tim utama Los Cules pada 1984. Bersama El Barca, Milla bertahan selama kurang lebih enam musim.
Setelah itu, Milla langsung hengkang ke Real Madrid. Klub yang menjadi rival utama Barcelona di La Liga. Sayang, dua pekan setelah bergabung dengan Los Blancos, Luis Milla mengalami cedera parah.
Dia harus absen dalam jangka waktu lama. Setelah cederanya sembuh, Milla mampu mencatatkan 165 laga bersama Real Madrid. Tak hanya itu, Milla sukses mengantarkan El Real merengkuh dua trofi La Liga dan satu gelar Copa Del Rey.
Sumber: Marca
Advertisement