Bola.com, Malang - Penampilan Timnas Indonesia yang jeblok di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, membuat banyak kalangan terutama warganet pencinta Tim Garuda menginginkan Simon McMenemy didepak dari jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Beberapa nama pelatih lokal Indonesia mulai diapungkan menjadi pengganti. Selain nama Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago, menariknya, nama pelatih muda Seto Nurdiyantoro ikut diapungkan untuk dicoba kemampuannya membenahi performa Timnas Indonesia, terutama di sisa pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih PSS Sleman itu dinilai pantas duduk di kursi pelatih Timnas Indonesia. Namun, pelatih asli Kalasan, Kabupaten Sleman itu tahu diri. Ia mengakui tertarik membesut tim Merah-Putih, namun lebih dulu memulai kiprahnya di tim respresentasi negara itu dari posisi asisten pelatih.
"Jadi, impian dan keinginan saya bisa belajar memimpin di Timnas Indonesia. Apa pun yang terjadi nanti saya ikuti prosesnya. Apa pun keputusan dari federasi tetap kami dukung," ujar Seto Nurdiyantoro, Jumat (18/10/2019).
Di sisi lain, pelatih berusia 45 tahun itu menyebut Rahmad Darmawan sebagai sosok yang paling pas untuk menangani Timnas Indonesia.
"Coach RD selalu stabil ketika melatih klub, dan juga pernah di Timnas Indonessia. Jujur, saya mengidolakannya," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fokus ke PSS
Hanya, saat ini untuk sementara ia menepikan impiannya itu lantaran fokusnya masih diberikan buat PSS Sleman yang masih berkiprah di Shopee Liga 1 2019, yang sudah memasuki pekan ke-22.
Kompetisi yang masih menyisakan 12 pertandingan, ditambah kontraknya yang belum usai selesai di PSS, menjadi pertimbangan tersendiri.
"Belum dihubungi boleh federasi, saya fokus ke PSS terlebih dulu. Terus terang saya tidak tahu karena yang sedang marak saat ini adalah opini. Lihat saja kalau memang ada panggilan dari federasi, saya menyerahkan ke manajemen PSS," imbuh Seto.
Advertisement