Bola.com, Malang - Liga 1 Putri sudah memasuki seri kedua pada pekan ini. Beragam aksi bidadari lapangan hijau memberikan tontonan baru yang cukup seru.
Tidak hanya pemain cantik saja yang jadi sorotan penonton. Tapi juga ada pemain putri yang terlihat maskulin, yakni bek Arema FC, Pradea Syawella Wati. Banyak yang mengira dia seorang laki-laki.
Baca Juga
Sudah Sembuh dari Cedera, Mungkinkah Asnawi Mangkualam Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia? PSSI Menjawab
Super Pede! Herve Renard Yakin Bawa Arab Saudi ke Piala Dunia 2026, Pantang Kalah di Markas Timnas Indonesia
Waduh... Wasit Duel Timnas Indonesia Vs Jepang Ternyata Punya Catatan Kontroversial di Liga 1
Advertisement
Pradea berambut pendek dan ditata dengan model spike. Dia juga terlihat sangar sebagai pemain belakang, Sama sekali tidak muncul sisi feminin seorang perempuan.
Pemain 18 tahun asal Tulungagung ini mengakui jika sudah banyak orang yang mengiranya sebagai seorang lak-laki.
“Pernah dikira seperti itu (laki-laki). Tapi dalam dunia olahraga, sudah banyak yang tahu. Jadi sekarang tidak terlalu dipertanyakan lagi,” jelasnya.
Sebelumnya, Wella, sapaan akrabnya, sudah bermain di tim futsal Porprov Tulungagung. Setelah itu, dia pindah ke tim putri Kediri. Tahun lalu dia juga sempat dipanggil mengikuti pemusatan latihan bersama timnas senior.
Pengalamannya sebelum gabung Arema tersebut membuatnya sudah lumayan dikenal di kalangan pemain lain. Justru, para penonton yang masih asing dengannya.
“Kalau dari pihak lawan, banyak yang sudah kenal dengan Syawella. Pernah ikut pemusatan latihan timnas juga. Jadi mereka tidak kaget. Mungkin yang banyak menanyakan hanya penonton,” kata pelatih Arema FC Putri, Alief Syahrizal.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nyaman Berambut Cepak
Wella sudah cukup lama tampil dengan rambut cepak karena membuatnya lebih nyaman ketika bermain Berbeda dengan rambut panjang yang membuatnya merasa lebih ribet.
Di Arema FC, dia memang tidak selalu jadi pemain inti karena jadwal pertandingannya sangat padat. Untuk mengantisipasi, tim pelatih selalu melakukan rotasi agar pemain tidak drop dan mudah cedera.
Advertisement