Bola.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Sekretaris Menpora (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto, menyampaikan beberapa informasi penting mengenai Luis Milla Aspas.
Arsitek tim asal Spanyol itu disebutnya tertarik untuk kembali menangani Timnas Indonesia.
Baca Juga
Pemain Termuda dalam Sejarah Timnas Indonesia Bersyukur Dipoles Pelatih Striker Bawaan Shin Tae-yong: Pengetahuan, Pembelajaran, Pengalaman
Media Jerman: Borussia Monchengladbach Sangat Menginginkan Kevin Diks! Negosiasi Jalan Terus
Beda Karakter Suporter di Indonesia dan Italia Menurut Bang Jay Idzes, Apa Tuh?
Advertisement
Bermula dari pembicaraannya dengan eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ade Wellington, Gatot mengetahui hati Milla masih tertancap di Timnas Indonesia.
"Sebenarnya sudah lama saya dapat omongan-omongan kecil soal Milla. Ade Wellington sampaikan keinginan Luis Milla, yang sebenarnya jatuh cinta dengan Indonesia. Tapi, bagaimana caranya?" kata Gatot kepada wartawan.
"Kemudian saya berkomunikasi dengan Ade Wellington, dia rupanya baru ketemu sama Milla di Spanyol dan Milla masih punya keinginan," ujar Gatot.
Sayup-sayup nama Milla kembali muncul setelah keterpurukan Timnas Indonesia di tangan pelatih Simon McMenemy. Pelatih berusia 53 tahun itu dinilai layak untuk kembali mengomandoi Andritany Ardhiyasa dkk.
"Karena Timnas Indonesia menerima kekalahan beruntun. Ada keinginan publik agar Milla kembali," imbuh Gatot.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Mau Negosiasi Nilai Kontrak
Gatot juga mengabarkan Milla masih mau bernegosiasi dengan PSSI terkait nilai kontrak. Namun, Kemenpora, katanya, tidak dapat membantu menggaji Milla.
"Kalau masalah honor, masih bisa dinegosiasi. Jadi, kalau ditanya kenapa akhir-akhir ini saya bicara Luis Milla, ya karena merespons keinginan publik," tutur Gatot.
"Pemerintah yang jelas tak ada anggaran untuk itu. Kami harus adil pada cabang olahraga (cabor) lain," jelasnya.
Advertisement