Bola.com, Jakarta - Publik sepak bola, baik di stadion maupun dunia maya, mayoritas meminta PSSI untuk mengembalikan Luis Milla Aspas sebagai pelatih Timnas Indonesia. Bak gayung bersambut, nakhoda asal Spanyol itu kabarnya tertarik dengan wacana tersebut.
Timnas Indonesia kini dalam sorotan tajam setelah menelan empat kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Satu orang yang paling disalahkan ialah pelatih Simon McMenemy.
Baca Juga
Advertisement
Simon McMenemy dianggap gagal dan dituntut mundur oleh banyak kalangan. Namun, belum ada keputusan apa-apa dari PSSI untuk masa depan nakhoda asal Skotlandia itu.
Menanggapi keinginan masyarakat yang meminta Milla menggantikan Simon, Sumardji tidak sependapat. Manajer Timnas Indonesia ini mengidamkan timnya ditangani oleh pelatih Asia.
"Publik memang senang dengan Milla. Nanti, saya mengomentari salah. Secara pribadi, saya punya mimpi seperti yang sudah saya sampaikan," kata Sumardji.
Sebelumnya, Sumardji berpandangan, Timnas Indonesia membutuhkan pelatih sekaliber Piala Dunia. Figurnya tak perlu berwarna Eropa, cukup dari Korea Selatan atau Jepang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berkaca dari Thailand dan Vietnam
Sumardji berkaca dari Thailand dan Vietnam. Kedua negara kini dipimpin oleh pelatih Jepang dan Korea Selatan.
Thailand saat ini dilatih oleh Akira Nishino, pelatih Jepang di Piala Dunia 2018. Adapun, Vietnam dinakhodai Park Hang-seo, peracik strategi asal negara langganan Piala Dunia, Korea Selatan.
"Saya beri gambaran, pelatih Timnas Indonesia harus pernah membawa negara sebelumnya ke Piala Dunia. Saya sudah sampaikan ke federasi soal usulan ini," ujar Sumardji.
"Saya ingin pelatih Timnas Indonesia itu harus benar-benar pernah membawa negara yang dilatihnya ke Piala Dunia dengan hasil bagus. Jepang bisa melaju, Korea Selatan bisa melaju. Penduduk kita kan banyak. Kenapa tidak bisa? Itu penting," tutur pria yang juga menjabat sebagai Manajer Bhayangkara FC ini.
Advertisement