Bola.com, Surabaya - Persebaya masih disibukkan dengan pembenahan mental pemain setelah melewati hasil negatif di Shopee Liga 1 2019. Tim berjulukan Bajul Ijo itu melalui lima pertandingan terakhir tanpa kemenangan.
Presiden Persebaya, Azrul Ananda, sampai mengeluarkan ultimatum untuk meluapkan kekecewaannya. Dia menyebut pemain harus bermain dengan loyalitas, kalau tidak, pintu keluar siap dibuka.
Advertisement
Pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal, juga tidak hentinya kembali mengangkat mental pemainnya. Arsitek tim asal Austria itu lebih mengutamakan mental dibanding mengasah taktik menjelang pertandingan.
"Saya minta pemain sadar karena mereka bermain di klub Persebaya. Ini klub yang punya nama besar. Seperti presiden bilang, gaji lancar, tidak bisa bermain loyo atau tidak, ikuti instruksi pelatih," ucap Pikal.
"Pemain harus bermain total. Bisa jadi imbang atau kalah, itulah sepak bola. Tapi, harus dibuktikan kalau mau main di Persebaya. Kalau memang tidak bisa, pasti tahun depan tidak di Persebaya lagi," imbuh mantan asisten pelatih Timnas Indonesia itu.
Ruben Sanadi dkk. mulai kembali mendapat tekanan dari Bonek, suporter Persebaya, dengan keterpurukan ini. Sebab, situasi ini hampir mirip yang terjadi pada Persebaya musim lalu, sebelum akhirnya mampu bangkit.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tingkatkan Mentalitas
Persebaya kini bersiap menjamu PSS Sleman dalam laga pekan ke-25 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa sore (29/10/2019). Pikal tidak ingin anak asuhnya kembali menjadi bahan cemoohan.
"Saya mau lihat mentalitas pemain. Tetap ada konsep main taktik dan strategi. Percuma kalau saya bicara panjang kalau mentalitas kurang. Saya tidak pernah masalahkan fisik, tapi ini soal mental," tutur Pikal.
"Selama ini, kami bisa mencetak gol. Kalau tertinggal, kami harus mampu bangkit dan tingkatkan mentalitas. Soalnya dari babak pertama, kami main bagus atau unggul dulu. Kami harus menunjukkan karakter dan itu penting," ujarnya.
Meski terpuruk, Persebaya sebenarnya tidak sedang mendekati zona merah alias ancama degradasi. Bajul Ijo saat ini berada di posisi kesembilan dengan poin 31 dari 24 pertandingan.
Advertisement