Bola.com, Malang - Kekalahan 0-1 di kandang Arema, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin malam (28/10/2019), membuat pemain Semen Padang menyesal. Hal itu terlihat setelah wasit Abdul Rahman Salasa meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Semua pemain tertunduk lesu di lapangan. Begitu juga suasana di bench pemain. Mayoritas pemain Semen Padang terlihat gontai.
Advertisement
Bek Semen Padang, M. Rifqi, mengungkapkan isi hatinya selepas kekalahan tersebut. Sebelum pertandingan, semua pemain merasa optimistis bisa meraih kemenangan.
Namun, setelah turun minum, mereka menurunkan target menjadi imbang karena Arema bermain dominan dan terus menekan.
"Kami selalu mamatok kemenangan setiap pertandingan. Tapi, melihat situasi di mana Arema terus menekan dan kami tidak punya peluang, hasil imbang dirasa cukup. Sayang, terkena penalti dan membuat Arema menang," kata mantan pemain Barito Putera itu.
Arema baru mencetak gol di menit ke-79 lewat eksekusi penalti Makan Konate. Bermula dari akselerasi Dendi Santoso di dalam kotak penalti, bek pengganti Semen Padang, Agung Prasetyo, terkecoh dan melakukan melakukan sleding yang membuat Dendi terjatuh.
"Kami bermain tanpa beban di pertandingan tadi. Teman-teman juga sudah bermain bagus. Sayang, tadi terlalu banyak diserang dan tidak bisa menciptakan peluang," lanjut Rifqi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Serangan Patah
Dalam laga ini, upaya serangan Semen Padang selalu patah di lini tengah dan belakang Arema. Serangan tim berjulukan Kabau Sirah itu makin buntu setelah winger andalan, Irsyad Maulana, tak bisa melanjutkan pertandingan di menit ke-63 karena cedera engkel.
Upaya memasukkan dua sayap cepat, Mariondo Uropmabin dan Dedi Hartono, juga tidak banyak membantu sehingga Semen Padang harus menerima kekalahan yang membuat posisi di klasemen sementara tetap sebagai juru kunci.
Advertisement