Bola.com, Jakarta - Sembilan calon ketua umum (caketum) PSSI mendeklarasikan 10 poin sikap dengan tema "PSSI Baru Menuju Perubahan" di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Alasan deklarasi, kesembilan calon tersebut meragukan Kongres Pemilihan PSSI yang digelar pada Sabtu (2/11/2019) dapat berjalan adil karena merasa tidak adanya transparansi dan kejelasan dari PSSI.
Baca Juga
Reaksi Media Vietnam terhadap Lancarnya Proses Naturalisasi Kevin Diks: Pemain Berkualitas Nih, Bek tapi Cukup Tajam
Pakai Pemain Muda di Piala AFF 2024, PSSI Masih Tunggu Daftar Nama Pemain dari Shin Tae-yong
Lewat Rapat Paripurna 9 Menit, DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks untuk Timnas Indonesia: Tinggal Keppres, Sumpah, Perpindahan Federasi
Advertisement
Kesembilan caketum PSSI tersebut terdiri dari Fary Djemi Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus, Rahim Soekasah, Aven Hinelo, Benny Erwin, Benhard Limbong, dan Sarman El Hakim.
"Kami bersepakat untuk mengajak voters agar tergerak hatinya untuk sama-sama berjuang, agar kongres berjalan sebagaimana yang kami impikan. Kami sudah tahu, kami sudah dengar, kami punya pengalaman pada kongres-kongres sebelumnya, tercium permainan politik uang. Semacam indikasi," kata Fary Djemi.
"Maka, kami mengimbau kepada voters agar betul-betul mengkritisi, menanyakan berkaitan dengan kongres agar berjalan bersih. Yang kedua, kami menginginkan supaya proses pemilihan ini berjalan sebagaimana dengan Statuta FIFA."
"Kami sudah dijanjikan untuk kejelasan mengenai sosialisasi, menyangkut voters, menyangkut tata pemilihan, dan kami tahu semua itu tidak dilaksanakan. Kemudian kami juga dijanjikan bertemu oleh voters untuk menyampaikan visi dan misi, dan tidak dilaksanakan. Paling penting juga, sampai sekarang pun di masa kampanye, kami tidak tahu siapa voters-nya, kami tak tahu tata cara pemilihannya," imbuh Fary Djemi.
Fary Djemi mengklaim kesembilan caketum PSSI yang mendeklarasikan diri ini bersih dari politik uang sehingga, ia meminta para pemilik suara menggunakan hak pilih dengan benar tanpa adanya iming-iming dari calon lainnya.
"Kami sepakat, sembilan orang ini, kami maju tanpa iming-iming, tanpa ada gerakan yang berkaitan dengan politik uang. Itu komitmen kami. Tanpa ada gerakan, kami mau mengajak voters. Tapi, tidak hanya voters, kami juga mengimbau FIFA untuk betul-betul melakukan observasi sehingga kongres ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan kami semua," tutur Fary Djemi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanggapan Komite Pemilihan
Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, Syarif Bastaman, menanggapi deklarasi sembilan caketum PSSI tersebut. Ia berharap tidak ada satu pun kandidat yang menarik diri dari Kongres Pemilihan PSSI.
"Kalau mereka sampai mengundurkan diri, menurut saya, sangat disayangkan. Kan pertandingan belum dimulai. Kalau tidak ada ancaman mengundurkan diri, itu bagus," kata Syarif di Kantor KapanLagi Youniverse (KLY), Jakarta, Jumat (1/11/2019).
"Ada persoalan fundamental karena voters tidak terlalu banyak jadi rawan politik uang, rawan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Kekuatan uang, kekuatan lobi semua calon tidak sama. Mungkin. Merasa kekuatannya kurang, memboikot seperti sembilan caketum tadi," jelas Syarif.
Advertisement
Deklarasi PSSI Baru Menuju Perubahan
PSSI BARU MENUJU PERUBAHAN
Deklarasi
• Aneh. Tidak ada sosialisasi tata cara pemilihan di kongres.
• Tidak ada medium antara Caketum dengan Voters untuk menyampaikan visi misi kami.
•Tidak ada medium debat resmi antara Caketum di depan voters. Padahal ini sangat penting untuk lebih mendekatkan kami dengan para voters. Penentu penting perjalanan prestasi sepakbola Indonesia yang kita cintai ini.
• Terindikasi kuat adanya 'operasi senyap' dari beberapa oknum executive committee PSSI untuk memenangkan salah satu calon ketua umum di kongres.
• 'Tercium' adanya aroma kental permainan uang antara salah satu calon ketua umum dengan voters.
• Jika sudah begini, maka federasi kita, PSSI dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan, dalam kondisi bahaya!
• Akan makin parah jika tidak ada perbaikan untuk menuju perubahan.
• Akan makin rusak jika tidak dicegah karena hanya akan menghasilkan exco-exco lama yang selama ini, mereka adalah pelaku terdepan perusak sepak bola Indonesia. Lihat: Kompetisi domestik kita amburadul! Tim nasional kita babak belur!
• Untuk itulah, kami, 9 (sembilan) calon ketua umum PSSI yang berkomitmen kuat membangun sepak bola Indonesia menginginkan PSSI BARU MENUJU PERUBAHAN
• Kami mengimbau para voters, semuanya, untuk menggunakan hati nuraninya. Mari kita bergandengan tangan, dengan hati yang tulus, dengan cinta, untuk membawa sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
Salah hormat kami caketum PSSI
- Fary Djemy Francis
- Vinaya Fitriyasa
- Yesayas Octavianus
- Rahim Soekasah
- Arief Putra Wicaksono
- Aven Hinelo
- Benny Erwin
- Bernard Limbong
- Sarman El Hakim