Bola.com, Lampung - Badak Lampung berhasil mengakhiri tren negatif di Shopee Liga 1 2019. Bermain di Stadion Sumpah Pemuda, Lampung, Jumat (1/11/2019), mereka manaklukkan Arema FC 4-3.
Kemenangan ini di luar prediksi karena dari segi materi pemain, Badak Lampung masih di bawah Arema. Ditambah lagi rekor kandang tim berjulukan Badak Perkasa itu sangat buruk. Sebelum menang menjamu Arema, mereka baru sekali meraih tiga poin di depan pendukungnya.
Advertisement
Setelah pertandingan, pelatih Badak Lampung, Milan Petrovic, mengaku ia menerapkan skema yang hampir sama seperti pertandingan sebelumnya, melawan Persipura Jayapura (28/10/2019).
"Seperti saya sampaikan dalam konferensi pers sebelum pertandingan, kami tidak mengubah banyak strategi untuk melawan Arema. Sekarang kami bisa meraih kemenangan setelah berhasil mencetak gol cepat," kata pelatih berpaspor Slovenia itu.
Dalam laga ini, Milan menerapkan pressing ketat saat kehilangan bola. Ditambah lagi kawalan khusus untuk Makan Konate karena gelandang asal Mali itu jadi nyawa serangan Singo Edan.
Mereka juga mematikan beberapa pemain di sekitar Konate, seperti Dendi Santoso, Ricky Kayame, dan yang lain sehingga permainan Arema tidak bisa berkembang.
Hanya, pada babak kedua, Badak Lampung mengendurkan pengawalan sehingga Arema sempat menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
"Gol Arema seharinya tidak perlu terjadi. Tapi, saya tetap bangga dengan perjuangan pemain tadi karena tiga poin sangat dibutuhkan," jelas Milan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bojan Malisic dan Kurniawan Karman Berdamai
Di balik kemenangan dari Arema, ada insiden yang terjadi di kubu Badak Lampung. Tepatnya pada babak kedua. Bek Bojan Malisic sempat bersitegang dengan rekannya di sektor bek kanan, Kurniawan Karman.
Bermula dari Bojan yang memberikan masukan, ternyata Kurniawan meresponnya dengan sedikit emosi.
Melihat insiden itu, pelatih Milan Petrovic menganggap hal yang biasa terjadi dalam sepak bola. Namun, setelah pertandingan, kedua pemain itu sudah berdamai.
"Pemain merasakan pressure yang tinggi dalam pertandingan ini. Itu efek dari empat kekalahan beruntun sebelumnya sehingga beban yang dibawa lebih tinggi. Namun, setelah insiden itu, kedua pemain kembali berjuang bersama hingga laga usai dan berhasil memenangi pertandingan," jelas Milan.
Advertisement