Bola.com, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic dan koleganya dari Kalteng Putra, Gomes de Oliveira sama-sama berada dalam tekanan menjelang skuat mereka berduel pada laga pekan ke-27 Shopee Liga 1 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Rabu (6/11/2019).
Darije dalam sorotan menyusul hasil minor PSM musim ini. Juku Eja tak pernah menang pada laga tandang. Stadion Andi Mattalatta Mattoangin juga tak lagi angker buat tim tamu. Di markasnya itu, PSM sudah menelan dua kekalahan.
Baca Juga
Advertisement
Hasil minor itu membuat suporter terkesan 'melupakan' jasa Kalezic yang sukses membawa PSM meraih trofi juara Piala Indonesia 2018 dan menembus semifinal Piala AFC Zona ASEAN. Alhasil, belakangan ini tuntutan suporter agar Darije meletakkan jabatannya mulai bermunculan.
Pada berbagai kesempatan, Darije selalu bergeming. Dimatanya dari sisi teknis tak ada masalah dalam timnya. Meski diadang jadwal padat pada tiga ajang yang diikuti, penampilan PSM tetap sesuai yang ia harapkan.
"Tapi, ada faktor di luar itu yang tidak bisa saya tangani sebagai pelatih. Itu bukan wewenang saya," ujar Darije tanpa mau menjelaskan secara gamblang faktor nonteknis itu.
Belakangan, Darije pun mulai buka suara soal kepemimpinan wasit. Usai Juku Eja ditekuk tuan rumah Bhayangkara FC 2-3 (29/10/2019), Darije menuding kepemimpinan wasit yang membuat PSM tidak pernah menang di laga tandang harus berjuang keras untuk menang di kandang.
"Saya tegaskan PSM kerap dirugikan oleh keputusan wasit. Nilainya mencapai 70 persen. Sementara di Makassar kami tidak pernah minta bantuan wasit. Kalau ada yang bisa buktikan PSM dibantu wasit, 10 persen saja, saya akan berhenti melatih di Indonesia," tegas Darije Kalezic.
Â
Video: Highlights PSM Makassar
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Situasi Sama
Situasi yang dialami Gomes di Kalteng Putra hampir sama. Bersama Gomes, Kalteng Putra sempat menjanjikan pada turnamen pramusim dengan menembus semifinal Piala Presiden 2019.
Padahal, materi pemain Kalteng Putra didominasi oleh pemain baru. Itu pun bersatus 'buangan' dari klub mereka sebelumnya.Begitu pun diawal Shopee Liga 1.
Meski bermain di luar Palangkaraya saat menjamu lawan, Kalteng Putra tidak terlalu terbenam. Mereka tetap berkutat di papan tengah.
Belakangan setelah muncul rumor keterlambatan pembayaran gaji, penampilan Kalteng Putra pun tidak konsisten meski kembali bermarkas di Stadion Tuah Pahoe. Malah, skuat Kalteng Putera sempat mogok latihan untuk mempertanyakan kejelasan gaji mereka itu.
Itulah situasi sulit yang harus dihadapi Darije dan Gomes. Padahal, beban mereka terbilang berat. Darije contohnya. Meski PSM Makassar sudah menggenggam tiket Piala AFC musim depan, mantan pelatih Roda JC Kerkrade ini diwajibkan membawa skuatnya bertengger di papan atas pada klasemen akhir.
Gomes lebih sulit lagi. Mantan pelatih Madura United ini dituntut melepaskan Kalteng Putra dari ancaman degradasi. Saat ini, Kalteng Putra masih bertengger di peringkat ke-17 dengan koleksi 23 poin. Kalah dari PSM jelas membuat posisi Kalteng Putra kian sulit.
Advertisement