Bola.com, Bangkalan - Laga yang mempertemukan Persebaya melawan PSM Makassar telah ditunda. Meski istilah itu tidak digunakan oleh PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB), duel pekan ke-26 Shopee Liga 1 2019 itu tidak digelar sesuai rencana, pada Sabtu (2/11/2019).
Pada awalnya, Persebaya akan menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun, mereka tidak mendapat izin sehingga kemudian memindah venue ke Stadion Batakan, Balikpapan. Pada H-2 atau Kamis (31/10/2019), PSM menolak pertandingan itu.
Advertisement
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, ikut angkat bicara mengenai hal ini. Dia berpedoman pada pertemuan manajer klub Liga 1 bertajuk Emergency Meeting di Bali pada 12 Oktober 2019. Mengacu hal itu, laga Persebaya vs PSM seharusnya tidak boleh ditunda.
"Penundaan laga Persebaya melawan PSM itu akan menjadi preseden untuk jadwal Liga 1 2019. Penundaan akan mengakibatkan efek domino sehingga akan merepotkan klub lainnya. Emergency meeting itu melahirkan keputusan akhir terkait semua penjadwalan Liga 1 2019," kata Haruna.
"Tidak boleh ada pertandingan setelah tanggal 22 Desember. Seharusnya tidak ada penjadwalan ulang lagi. Kalau melebihi 22 Desember, berakibat terhadap kondisi keuangan dan kepastian slot di kompetisi Asia musim depan. Itu akan menyulitkan semua," imbuh Haruna.
Emergency Meeting merupakan pertemuan yang membahas mengenai penjadwalan Liga 1 2019. Sebelumnya, jadwal kompetisi sempat kacau karena penundaan beberapa laga. Pertemuan itu kemudian memastikan, Liga 1 2019 harus berakhir pada 22 Desember, yang menjadi pekan ke-34.
Persebaya, di sisi lain, telah berusaha mendapatkan venue agar pertandingan tetap digelar pada 2 November 2019. PT LIB selaku operator kompetisi kemudian sepakat dengan itu, dan mengirim surat bernomor 424/LIB/X/2019.
Tak lama kemudian, PT LIB membatalkannya lewat surat bernomor 426/LIB/X/2019 pada 31 Oktober 2019. Melalui media officer, PSM beralasan bahwa pemberitahuan pemindahan pertandingan seharusnya dilakukan pada H-4 atau 29 Oktober.
Persebaya juga akan menjamin biaya akomodasi berupa transportasi atau penginapan untuk PSM Makassar. Sebab, klub berjulukan Juku Eja itu telah terlanjur tiba di Surabaya dan akan menanggung biaya-biaya yang diperlukan.
Namun, PSM Makassar tetap tidak bersedia bertanding, meski alasan resmi mereka tidak diungkap.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Preseden Buruk
Haruna menilai alasan itu sangat mengada-ada. Sebab, PT LIB selaku operator kompetisi sudah memastikan laga itu tetap digelar lewat surat secara resmi. Penolakan PSM Makassar dinilai akan menjadi contoh buruk yang bisa ditiru oleh tim lain.
"Saya mengingatkan kepada PT LIB dan PSSI, penjadwalan Persebaya melawan PSM itu sangat berdampak. Seingat saya, tim tamu boleh menolak itu dari hasil MCM (match coordination meeting) pada H-1 pertandingan. Yang boleh mengatakan pertandingan dikembalikan kepada operator liga itu, pengawas pertandingan," tutur Haruna.
"Ini sudah ditentukan waktu dan tempatnya, tiba-tiba PSM menolak dan dijadwal ulang. Penolakan tim tamu untuk bertanding, atas perintah PT LIB atau PSSI didasari oleh kesepakatan bersama, itu bagi saya menjadi preseden buruk bagi kelanjutan kompetisi," tambahnya.
"Berarti ke depan, tim tamu bisa menolak dengan alasan serupa. Alasan kan bisa dibuat. Pertandingan adalah kewajiban untuk kedua klub dan taat kepada jadwal. Penolakan terhadap pertandingan seharusnya ada hukumannya. Persebaya sudah berusaha keras dan disetujui oleh operator, tiba-tiba tim tamu menolak. Itu akan ditiru oleh klub lain," lanjut pria yang juga menjabat sebagai anggota Exco PSSI itu.
Sampai sekarang, PT LIB masih belum mengumumkan kapan laga tunda Persebaya melawan PSM itu akan digelar. Di sisi lain, PSM sendiri juga tidak punya jeda waktu karena memainkan dua laga tunda yang digelar pada pekan internasional, November 2019 ini.
Advertisement