Bola.com, Makassar - Kalteng Putera gagal mewujudkan target meraih poin saat dijamu PSM Makassar pada laga pekan ke-27 Shopee Liga 1 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Rabu (6/11/2019).
Sempat unggul satu gol lebih dulu, skuat asuhan pelatih Gomes de Oliveira itu akhirnya kalah 1-2 dari Juku Eja. Pertandingan ini juga diwarnai kartu merah yang didapat pemain Kalteng Putera, Abanda Rahman, pada menit ke-77.
Advertisement
Setelah pertandingan, pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliviera, menyebut tak mudah mengalahkan PSM dengan 10 pemain.
"PSM punya pemain dengan kualitas bagus, tampil lengkap sepanjang pertandingan. Dengan 11 pemain saja kami kesulitan. Apalagi jumlah pemain kami berkurang satu," ujar Gomes.
Meski enggan mengkritik langsung kepemimpinan wasit Annas Aprilandi, Gomes menilai kartu kuning kedua yang didapat Abanda terlalu cepat.
"Abanda mendapat dua kartu kuning hanya dalam durasi lima menit. Sedang bek PSM, Beny Wahyudi, berkali-kali melakukan pelanggaran tidak mendapat sanksi kartu," jelas Gomes.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kembali Bersua
Meski kalah, Gomes tidak terlalu kecewa. Ia optimistis, skuatnya mampu bangkit dan mengalahkan PSM dengan skor lebih baik di Palangkaraya.
Pada Minggu (10/11/2019), kedua tim kembali bertemu di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, untuk menuntaskan laga tunda.
"Kami akan bekerja keras untuk menang. Masih ada delapan laga sisa yang penentu nasib kami di Liga 1 musim ini," kata Gomes.
Hal senada dikatakan Wasyiat Hasbulla, bek Kalteng Putera. Menurut eks bek PSM ini, pemain Kalteng Putera sudah berjuang keras untuk mengalahkan PSM.
"Kami malah sempat unggul lebih dulu. Tapi, memang tak mudah mengalahkan PSM di Makassar. Semoga di Palangkaraya nanti, giliran kami yang menang," ucap Wasyiat, yang membawa tim sepak bola Sulawesi Selatan meraih medali perak di PON 2016 Jawa Barat.
Advertisement