Bola.com, Cikarang - Persija Jakarta akan menjamu Borneo FC pada laga tunda pekan keempat Shopee Liga 1 2019 yang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Senin (11/11/2019).
Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares memperingatkan pemainnya untuk tak kebobolan melalui skema serangan balik.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih Edson Tavares menyoroti permainan Persija dalam beberapa pertandingan terakhir yang kebobolan melalui skema serangan balik. Pelatih asal Brasil itu memberi contoh ketika anak asuhnya kebobolan tiga kali melalui skema tersebut saat dua laga melawan Semen Padang (7/11/2019).
Edson Tavares berharap situasi tersebut tak terulang. Edson Tavares juga meminta agar pemain, khususnya di lini belakang, tak kehilangan konsentrasi.
"Faktanya, kami kebobolan tiga kali saat dua kali bertemu Semen Padang melalui skema serangan balik. Saya sudah berbicara dengan pemain, termasuk Fachruddin. Masalah utama adalah mental karena pemain ingin mencetak gol dan pemain ingin memenangi pertandingan," kata Edson Tavare dalam jumpa pers jelang laga, Minggu (10/11/2019).
"Itu yang membuat kami dalam situasi tidak baik. Pemain ingin melakukan terbaik, tapi terkadang mereka hilang konsentrasi di dalam pertandingan," lanjut Edson Tavares.
Laga melawan Borneo FC sangat krusial buat Persija Jakarta. Ini menjadi momentum yang tepat buat klub berjuluk Macan Kemayoran itu untuk menjauhi zona merah Shopee Liga 1 2019.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ingin Terulang
Bek Persija Jakarta, Fachrudin Aryanto, tak menampik adanya kelemahan di lini belakang timnya. Fachrudin berharap tim Macan Kemayoran bisa konsentrasi sepanjang laga sehingga tak kebobolan melalui skema serangan balik saat menghadapi Persija.
"Pelatih juga sudah menganalisis hal itu. Kami juga melakukan evaluasi agar kejadian itu tidak terulang. Mudah-mudahan besok tidak akan terjadi lagi," timpal Fachrudin.
Advertisement