Sukses


Sosok Makan Konate di Mata Pelatih Persib

Bola.com, Bandung - Persib Bandung akan menjalani laga tunda Shopee Liga 1 melawan Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (11/11/2019).

Kekuatan mereka diprediksi berkurang karena banyaknya pemain yang absen lantaran panggilan timnas, akumulasi kartu dan cedera. Persib menyusun skema baru karena situasi itu. Yang paling penting, juga memperhatikan para pemain kunci Arema yang akan dikunci pergerakannya dalam duel ini.

Pelatih Persib, Robert Alberts mengakui Makan Konate jadi ruh permainan Singo Edan. Dia melihat Konate jadi satu di antara pemain level atas di Liga 1.

Karakter bermainnya juga tidak murni sebagai gelandang. Melainkan second striker. Sehingga dia jadi salah satu pemain tersubur dengan 15 gol di musim ini.

“Dia pemain yang fantastis. Mobilitasnya tinggi dan selalu terlibat dalam permainan. Benar-benar pemain yang bekerja untuk tim. Konate tidak pernah dapat kartu karena perbuatan yang tidak penting. Benar-benar pemain profesional,” puji Robert.

Persib Bandung akan selalu mengawasi Makan Konate dalam pertandingan nanti. Akan ada gelandang bertahan yang ditugaskan secara khusus mengawalnya. “Harus dipastikan dia tidak mendapatkan banyak ruang yang disukai dalam pertandingan ini,” jelasnya.

Video: Highlights Arema FC Vs Persib Bandung

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tidak Berjuang Sendirian

Setiap tim yang melawan Arema pasti berencana mematikan pergerakan Konate. Tapi, tidak semuanya berhasil. Banyak juga yang gagal. gelandang 28 tahun ini punya skill di atas rata-rata untuk mengelabuhi pemain yang mengawalnya.

Namun, pemain Persib Bandung tidak berjuang sendirian mengganggu Konate. Bobotoh juga akan memberikan teror khusus karena Konate merupakan mantan pemain Persib.

Sejak musim lalu dia bermain untuk Arema yang dianggap sebagai rival, sehingga teror berupa cacian akan ditujukan kepadanya agar fokusnya di lapangan terganggu. 

Video Populer

Foto Populer