Bola.com, Bandung - Arema menelan kekalahan telak 0-3 di markas Persib Bandung, Stadion Si Jalak Harupat, dalam laga tunda Shopee Liga 1 2019, Selasa (12/11/2019).
Arema tampil di bawah performa terbaik. Sejak menit awal mereka dapat tekanan bertubi-tubi. Hasilnya, tiga gol Persib semua lahir di babak pertama, yakni lewat Kim Kurniawan, Omid Nazari, dan Frets Butuan.
Advertisement
Setelah pertandingan, pelatih Arema, Milomir Seslija, menyebut ada dua hal yang membuat tim asuhannya kalah telak. Petama, gol Persib yang dicetak Kim di menit keenam.
Milo menilai gol ini tidak seharusnya terjadi karena ada pelanggaran yang dilakukan bek Persib, Nick Kuipers, kepada Jayus Hariono yang membuat Arema kehilangan bola dan berujung pada gol itu.
Jayus masih tergeletak di tengah lapangan. Namun, pemain Persib terus melanjutkan serangan. Sementara pemain Arema berharap bola itu dibuang untuk memperlihatkan sikap fair play.
"Saya hanya bisa katakan, gol pertama itu ada pelanggaran. Ini jadi salah satu penyebab kekalahan kami," jelas Milo.
Setelah gol itu, pemain Arema kehilangan fokus. Mereka mudah terpancing emosi, sementara pemain Persib lebih percaya diri dan terus menekan. Jika gol itu tidak terjadi, Milo menganggap hasil pertandingan akan berbeda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Sanggup Mencari Pengganti Sepadan
Sedangkan faktor kedua, Arema terlalu banyak kehilangan pemain penting. Hamka Hamzah dan Agil Munawar absen karena akumulasi kartu.
Empat pemain tengah harus gabung ke timnas, yakni Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Hanif Sjahband, dan M. Rafli. Selain itu, dua striker, Dedik Setiawan dan Sylvano Comvalius, berkutat dengan cedera.
Sebenarnya Arema sudah terbiasa kehilangan banyak pemain dalam pertandingan. Namun, kali ini Singo Edan tak sanggup mencari pengganti yang sepadan.
"Kami terlalu banyak kehilangan pemain di posisi vital. Pada babak kedua. kami sempat mengambil alih pertandingan. Namun, itu tidak cukup. Kondisinya akan lebih bagus ketika Arema dalam kondisi komplet," tutur pelatih berusia 55 tahun ini.
Advertisement