Bola.com, Bandung - Bek kanan Arema FC, Alfin Tuasalamony mendapat tekanan besar dalam laga melawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (12/11/2019) sore.
Alfin tidak hanya menghadapi serangan beruntun dari tuan rumah, tapi juga teror suporter Persib. Alfin dianggap banyak melakukan pelanggaran dan protes.
Baca Juga
Arkhan Kaka dan 4 Anak Buah Indra Sjafri Dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Ini Nama-namanya
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Shin Tae-yong Fix Panggil Ronaldo Junior dan 6 Pemain Abroad ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Lainnya?
Advertisement
Posisinya sebagai bek sayap membuat jarak Alfin dengan tribune penonton sangat dekat. Praktis, cacian kepadanya saat menguasai bola bisa terdengar dengan jelas di telinga Alfin.
Melihat hal itu, pelatih Arema, Milomir Seslija menariknya pada menit ke-73. Pasalnya, jika diteruskan, performanya bisa kurang maksimal. Apalagi, dia sudah mengantongi kartu kuning pada menit ke-58.
Alfin mengaku pertandingan ini sangat menarik. Dia tidak masalah dengan teror yang diberikan suporter Persib kepadanya. Mantan pemain Persija Jakarta ini menganggap wasit Dwi Susilo yang merusak pertandingan dengan beberapa keputusan kurang tepat.
“Saya meminta maaf kepada rekan-rekan semua jika perbuatan saya dianggap provokasi. Dari segi permainan, ini laga besar yang menarik. Harusnya wasit tidak seperti itu. Wasit yang merusakan pertandingan, bukan suporter Persib Bandung,” jelas pemain 26 tahun ini.
Cuplikan Gol Persib Bandung Vs Arema FC
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Evaluasi Wasit
Untuk pertandingan selanjutnya, Alfin berharap ada perbaikan dari segi kualitas wasit. “Tadi pertandingan disiarkan langsung. Semua bisa memberikan penilaian tentang wasit,” sambungnya.
Imbas dari rasa tidak puas dengan keputusan wasit, Alfin beberapa kali melakukan pelanggaran yang tidak perlu. Terkadang, dia menggunakan tangannya untuk menghambat laju pemain lawan.
Alfin merasa rekannya beberapa kali dilanggar tapi tidak dapat hukuman. Termasuk terjadinya gol pertama Persib Bandung. Jayus yang dilanggar dari belakang oleh Nick Kuipers diabaikan begitu saja. Pertandingan dilanjutkan meski Jayus tergeletak di lapangan cukup lama.
“Gol pertama itu juga yang menghancurkan kami. Harusnya ada fair play,” tegas pemain berdarah Ambon ini.
Advertisement