Bola.com, Jakarta - Liga 1 pernah menerapkan kebijakan yang hanya bertahan satu musim saja. Kebijakan itu yakni penggunaan marquee player untuk menambah kuota pemain asing pada musim 2017.
Masing-masing klub pun berlomba-lomba untuk mendatangkan pemain dengan status tersebut. Kategori marquee player adalah pemain yang masuk dalam skuat tim nasional di tiga putaran final Piala Dunia terakhir yakni, Piala Dunia 2006 Jerman, Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, dan Piala Dunia 2014 Brasil.
Advertisement
Jika kriteria tersebut tidak dipenuhi, bisa menggunakan jalur pernah bermain di liga Eropa dalam delapan tahun sebelumnya yakni 2009-2017.
Sebanyak 15 pemain akhirnya bergabung dengan 18 klub-klub liga 1 2017 saat itu yakni Anmar Al Mubaraki (Persiba Balikpapan), Bruno Lopes (Persija), Didier Zokora (Semen Padang), Douglas Packer (Barito Putera), Elio Martins (PS TNI), Jose Coelho (Persela Lamongan), Juan Pino (Arema FC), Mohamed Sissoko (Mitra Kukar), Peter Odemwingie (Madura United), Michael Essien (Persib), Nick van der Velden (Bali United), Paulo Sergio (Bhayangkara FC), Shane Smeltz (Borneo FC), Tijani Belaid (Sriwijaya FC), dan Wiljan Pluim (PSM Makassar).
Namun, tidak semua pemain berhasil memenuhi ekspetasi dan status mereka sebagai Marquee Player. Bola.com merangkum lima marque player yang gagal bersinar di Liga 1 2017.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Juan Pablo Pino (Arema FC)
Mantan pemain Galatasaray dan AS Monaco, Juan Pablo Pino, awalnya menjadi marquee player Arema FC pada awal musim liga 1 2017. Ia bermain dalam 19 pertandingan dengan mencetak tiga gol bagi Singo Edan.
Namun, ia terpaksa dipinjamkan ke Barito Putera pada putaran kedua karena dinilai kurang produktif. Setelah kontrak berakhir, Pino sampai kini masih menganggur.
Advertisement
2. Didier Zokora (Semen Padang)
Didier Zokora merupakan mantan marquee player Semen Padang. Sebelumnya ia pernah membela Tottenham Hotspur pada 2009 dan Sevilla pada 2011.
Ia bermain dalam 11 pertandingan bersama Semen Padang dan tidak mencetak satu gol pun. Pada musim itu Semen Padang terdegradasi ke Liga 2. Setelah Liga 1 2017 berakhir, Didier Zokora memilih pensiun.
3. Michael Essien (Persib Bandung)
Persib Bandung menggemparkan media Indonesia dengan merekrut Michael Essien. Dia merupakan eks pemain Chelsea dan Real Madrid.
Namun, Essien tidak membawa perubahan berarti. Persib Bandung mengakhiri kompetisi di peringkat ke 13. Essien pun pergi musim berikutnya dan sekarang bermain di klub Azerbaijan, FK Sabail.
Advertisement
4. Carlton Cole (Persib Bandung)
Mantan pemain Chelsea dan Aston Villa, Carlton Cole, menjadi marquee player Persib Bandung bersama dengan Michael Essien. Namun, ia hanya bermain selama lima pertandingan dan tidak mencetak satu gol pun.
Kontrak Carlton Cole diputus saat musim baru berjalan separuh. Setelah hengkang dari Persib Bandung, ia menganggur dan akhirnya memutuskan pensiun.
5. Shane Smeltz (Borneo FC)
Shane Smeltz menjadi marquee player milik Borneo FC. Ia merupakan pemain Timnas Selandia Baru pada ajang Piala Dunia 2010.
Namun, performa Smeltz bersama Borneo FC kurang menjanjikan. Ia hanya mencetak 5 gol dari 20 pertandingan. Borneo FC finis di peringkat kedelapan klasemen akhir Liga 1. Setelah pergi dari Borneo pada akhir musim ia memilih gantung sepatu.
Advertisement