Bola.com, Sidoarjo - Mitra Kukar gagal menembus semifinal Liga 2 2019. Klub berjulukan Naga Mekes itu hanya meraih dua poin dalam persaingan di Grup A babak 8 besar bersama Persiraja Banda Aceh, Sriwijaya FC, dan Persewar Waropen.
Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges, masih larut dalam kekecewaan melihat langkah timnya terhenti di babak 8 besar. Sebab, pelatih asal Spanyol itu sangat ingin membawa tim arahannya itu tampil di kasta tertinggi musim depan.
Advertisement
Dengan begitu, kontrak Berges bersama Mitra Kukar juga berhenti di sini karena ia hanya diikat selama satu tahun. Berges mengenang perjalanan timnya, yang tidak mudah, selama penyisihan hingga babak 8 besar kompetisi kasta kedua ini.
"Saya sudah melewati satu tahun yang sulit bersama tim ini. Saat datang ke tim ini, kami tidak menjalani pramusim. Persiapan kami hanya sau pekan sebelum Liga 2 bergulir. Pemain secara bertahap menunjukkan performa yang baik," kenang Berges.
“Selama babak penyisihan, kami bermain dengan baik. Tapi, satu pekan terakhir, kami memiliki masalah. Saya tidak tahu tahun depan akan kembali ke Indonesia atau bagaimana. Saya pikir pekerjaan saya di Mitra Kukar sudah selesai," imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Beruntung
Harapan besar diberikan kepada Mitra Kukar, yang diprediksi kembali ke Liga 1 pada musim depan. Klub asal Tenggarong, Kalimantan Timur, itu turun kasta setelah terdegradasi dari Liga 1 2018.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Tenggarong yang selalu memberi dukungan. Semua pemain juga mau bekerja keras. Sayang, kami tidak memiliki keberuntungan dalam kompetisi ini," tutur pelatih berusia 48 tahun itu.
Rafael Berges mulai menangani Mitra Kukar sejak musim lalu. Namun, dia kemudian mundur dan tugasnya diganti oleh Rahmad Darmawan. Musim ini, Berges kembali lagi dan bertekad membawa Mitra Kukar promosi, hanya, ambisi itu pupus.
Advertisement