Bola.com, Solo - Dua nama bersaing memperebutkan posisi pelatih Timnas Indonesia setelah kegagalan di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Luis Milla asal Spanyol dan Shin Tae-yong dari Korea Selatan, segera dipilih oleh PSSI untuk memimpin Timnas menggantikan Simon McMenemy yang dicopot dari jabatannya.
Satu di antara kedua kandidat pelatih memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup berat, yakni mengembalikan aura positif Timnas Indonesia yang babak belur di kualifikasi Piala Dunia.
Advertisement
Pencinta Timnas Indonesia harus rela melihat tim kesayangan ada di dasar klasemen, kalah bersaing dengan sesama negara ASEAN, lantaran belum pernah menang dalam lima laga yang sudah dijalani.
Luis Milla tampaknya punya kans lebih besar untuk membesut Timnas Indonesia, terutama karena sudah memiliki pengalaman membesut Skuat Merah-Putih pada 2017 hingga setelah Asian Games 2018.
Kalangan suporter hingga warganet juga tak sedikit yang berharap mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu kembali melatih Timnas Indonesia.
Sementara Shin Tae-yong, tercatat merupakan nakhoda Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Dukungan agar Shin Tae-yong agar menjadi pelatih Timnas Indonesia mengalir dari mantan pemain Tim Garuda, Salahudin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Luis Milla atau Shin Tae-yong?
Personel Timnas di SEA Games 1991 Manila ini, justru sangat berharap Shin Tae-yong terpilih menjadi pelatih baru Timnas Indonesia. Karakter dan mentalitas khas Korea Selatan, menjadi dasar pertimbangan Shin Tae-yong menjadi sosok yang ideal untuk Timnas Indonesia.
"Luis Milla atau Shin Tae-yong Perlu dilihat, mau apa tujuan Timnas Indonesia ke depan? Karena dua pelatih ini kan pasti punya perbedaan," ujar Salahudin kepada Bola.com, Rabu (20/11/2019).
"Kalau mau membentuk karakter dan mental, ya Korea Selatan yang cocok, itu menurut saya. Saya juga pernah menimba ilmu di Korea dan dalam dalam pembentukan karakternya sangat keras dan disiplin," jelas mantan pelatih Barito Putera ini.
Advertisement