Sukses


Kalah 3 Kali Beruntun, Madura United Kehilangan Mesin Permainan

Bola.com, Bangkalan - Madura United benar-benar dalam kondisi terpuruk di Shopee Liga 1 2019. Klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu tercatat telah melewati tiga pertandingan dengan kekalahan pada pekan ke-26 hingga ke-28. 

Terbaru, Madura United kalah 1-2 dari Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Jumat (22/11/2019) malam. Sebelumnya, mereka malah takluk dari Persipura Jayapura dan Arema FC dengan skor identik 0-2. 

Pelatih Madura United, Rasiman, mulai melakukan analisis terhadap hasil timnya. Dia beralasan absennya pemain di lini tengah cukup berpengaruh. Mesin permainan yang biasanya terdapat pada Diego Assis dan Zulfiandi tidak berjalan. 

“Kami kehilangan mesin permainan. Kami punya beberapa pemain itu, ada (Syahrian) Abimanyu, Zulfiandi, dan Diego (Assis). Diego kondisinya masih rentan karena lama sekali tidak bisa bermain,” kata Rasiman. 

Abimanyu dan Zulfiandi terpaksa absen untuk beberapa laga berikutnya juga karena bergabung skuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019. Sementara, Diego Assis dalam kondisi kurang fit meski dipaksa bermain.

Stok gelandang Madura United yang tersisa hanya Slamet Nurcahyo dan Asep Berlian. Di sisi lain, tim asal Pulau Garam itu terbiasa memainkan tiga gelandang sekaligus di lini tengah.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Mencoba Alternatif

Rasiman juga sempat mencoba Greg Nwokolo dan penyerang sayap Andik Vermansah untuk mengisi posisi itu. 

“Saya terpaksa memainkan pemain yang ada. Pilihannya tinggal Slamet dan Asep yang habitat aslinya sebagai gelandang. Saya harus menempatkan satu pemain lagi di situ. Saya pernah menempatkan Greg di situ tapi tidak jalan,” ucap Rasiman.

“Dua minggu kemarin saya siapkan menempatkan Andik di situ. Tentunya, saya tidak menuntut banyak pada Andik dengan performanya yang kurang maksimal di bukan posisi aslinya,” imbuh pelatih berusia 44 tahun itu. 

Dengan menurunkan Asep, Diego, dan Slamet, motor serangan Madura United tidak berjalan lancar. Hal itu dibuktikan dengan tidak banyak peluang yang diciptakan saat kalah tiga kali secara beruntun itu. 

“Saya memaksakan Diego sehingga Andik bermain di sayap kanan. Sebenarnya semua sudah berjalan dengan baik. Tapi, pemain kami masih membuat kesalahan-kesalahan,” tutur pelatih asli Banjarnegara tersebut.

Video Populer

Foto Populer