Bola.com, Gianyar - Sentuhan tangan dingin Kashartadi mulai luntur. Pelatih asal Solo yang beberapa musim sukses mengantar tim asuhannya berprestasi, kali ini dia gagal mengangkat Sriwijaya FC kembali ke kasta Liga 1 2020.
Laskar Wong Kito kalah dari Persiraja Banda Aceh 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Senin (25/11/2019).
Baca Juga
Horor Patah Kaki Dedi Kusnandar ketika Persib Menang 2-1 atas Barito Putera, Netizen Salahkan Kondisi Lapangan Stadion Sultan Agung
Hitung-hitungan Persaingan ke Semifinal Piala AFF 2024 dari Grup B: Empat Tim Masih Berpeluang Lolos, Timnas Indonesia Wajib Menang!
BRI Liga 1: Kendala Ini Bisa Halangi Persik Menang di Laga Kandang Terakhir Putaran Pertama Melawan Semen Padang
Advertisement
"Kegagalan kami kolektif, bukan karena saya pribadi. Saya sudah berusaha bekerja maksimal. Pemain juga bermain dengan hebat. Tapi Allah SWT tak memberi rezeki kepada kami," kata Kashartadi.
"Bagi saya, pemain, manajemen, dan masyarakat Palembang ini sangat mengecewakan. Kami minta maaf tak berhasil mengembalikan Sriwijaya FC ke Liga 1," imbuhnya.
Kas Hartadi selama ini punya hoki bagus bersama Sriwijaya FC. Dia pernah memberikan gelar terbaik, yakni juara ISL 2011-12. Namun, dia menyebut saat melawan Persiraja, Ambrizal dkk. punya beberapa peluang yang tak mampu dikonversi menjadi gol.
"Pertandingan menarik. Kami lebih menguasai permainan dan punya beberapa peluang. Tapi kami memang tak beruntung. Satu kesalahan membuat Persiraja bisa mencetak gol. Saya tak menyalahkan pemain. Setelah kebobolan, kami terus menekan mereka. Tapi Persiraja memperkuat pertahanan," ujarnya.
Setelah gagal, Kas Hartadi tak tahu masa depannya di Palembang. "Saya belum komunikasi dengan manajemen. Apakah saya tetap di Sriwijaya FC atau tidak. Jadi kami akan diskusi untuk membahasnya. Jika manajemen tak menghendaki saya lagi, saya harus mencari klub lain," tuturnya.