Bola.com, Jakarta - Ketika kembali datang ke Indonesia pada akhir 2016, hanya sedikit orang yang mengenali Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues atau yang dikenal sebagai Stefano Cugurra Teco. Maklum, reputasi pria asal Brasil itu tergolong sederhana.
Saat menggantikan posisi Muhammad Zein Alhadad sebagai pelatih di Persija Jakarta di Liga 1 2017, Stefano Cugurra Teco lama berkarier di klub semenjana Thailand.
Baca Juga
Advertisement
Namun, figur yang biasa disapa Teco itu cukup familiar di Surabaya. Sekitar 13 tahun sebelum pulang ke Indonesia, sosok kelahiran 25 Juli 1974 itu tidak asing di kalangan Bonek.
Apa sebab? Teco adalah tangan kanan pelatih Jacksen Tiago saat membawa Persebaya Surabaya menjarai Divisi Utama Liga Indonesia 2004. Di klub berjulukan Bajul Ijo tersebut, posisinya adalah pelatih fisik.
Musim pertama Teco di Persija berlangsung fantastis. Sempat terseok-seok di papan bawah pada awal musim, mantan pelatih kebugaran klub Brescia U-17 itu mampu membawa tim ibu kota finis di peringkat empat klasemen akhir sekaligus merengkuh tiket ke Piala AFC 2018 karena dua tim atasnya minus lisensi AFC.
Momen yang paling diingat pada musim pertama sepulangnya Teco ke Indonesia ialah ketika sebagian besar kelompok pendukung Persija, The Jakmania, memintanya mundur saat Bambang Pamungkas dkk. terpuruk di papan bawah Liga 1 2017.
Persija tidak terlihat sebagai penantang gelar juara Liga 1 2018 di tahun kedua Teco melatih. Seperti biasa, tim berjulukan Macan Kemayoran itu kembali tersendat di papan bawah pada awal musim.
Kali ini penyebabnya karena laga Persija banyak mengalami penundaan. Sebab, Macan Kemayoran juga bertanding di Piala AFC 2018.
Pelan tapi pasti, Sfefano Cugurra Teco membawa Persija merangkak ke papan atas. Teco berhasil memanfaatkan kondisi setelah favorit juara, Persib Bandung, mendapatkan hukuman berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Satu pekan sebelum kompetisi tuntas, Teco mengantar Persija menyalip PSM Makassar untuk keluar sebagai kampiun Liga 1 2018.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Teror Bandung
Ketika masih menangani Persija, Teco punya pengalaman kurang menyenangkan ketika menghadapi Persib di markasnya. Dua kali mantan pelatih fisik klub Liga Bahrain, Al Najma, itu mendapatkan perlakuan tidak pantas.
Musim 2017, misalnya. Teco mengutuk keras penyerangan timnya oleh suporter Persib, Bobotoh. Ofisial Persija juga mendapatkan bogem mentah dari oknum panpel tuan rumah.
Setelah laga yang berakhir sama kuat 1-1, Teco dan skuat Macan Kemayoran menolak mengikuti sesi konferensi pers dan langsung menaiki kendaraan taktis (rantis) barracuda untk pulang ke ibu kota.
"Tidak boleh ada pertandingan yang digelar di Bandung. Kamu lihat, ada botol masuk ke lapangan. Pertandingan beberapa kali harus berhenti karena pelemparan itu. PSSI harus keras menghukum Persib," kata Teco pada 22 Juli 2017
Perang urat saraf dari Bobotoh mengiringi pengalaman kedua Teco menantang Persib di kandangnya. Setelah menyudahi sesi jumpa wartawan sebelum pertandingan, sejumlah pendukung tuan rumah melancarkan serangan nonverbal kepadanya.
View this post on Instagram
Kejadian tersebut tersebar dan viral di dunia maya. "Teco out! Teco out! Tak akan pernah juara. Tidak akan pernah juara," teriak seorang suporter berkepala plontos kepada Teco pada 22 September 2018.
"Hati-hati dipecat, coach," kata seorang pendukung lainnya.
Teco menjawab psywar dari Bobotoh tersebut dengan prestasi di lapangan. Persija memang kalah 2-3 dari Persib pada pertandingan itu. Namun, Macan Kemayoran yang berhasil menggoreskan tintas emas di akhir musim.
Trofi Liga 1 Stefano Cugurra Teco bertambah setelah Bali United yang ditanganinya pada musim ini sukses merengkuh gelar ketika kompetisi masih menyisakan empat pekan lagi. Dikritik, ditekan, dan diserang sana-sini, penyuka soto rawon itu memilih membalasnya dengan elegan di atas lapangan.
Advertisement