Bola.com, Jakarta - Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares, memperkirakan tim asuhannya akan kalah dengan selisih enam gol dari Bhayangkara FC jika tetap mempertahankan Joan Tomas dan Rachmad Hidayat di lapangan menyusul dua gol dalam rentang enam menit.
Persija Jakarta terpaksa menanggung malu ketika dihajar Bhayangkara FC 0-3 pada laga pekan ke-30 Shopee Liga 1 2019 di Stadion PTIK, Rabu (4/12/2019).
Advertisement
Pada partai itu, Tomas dan Rachmad hanya bermain selama 39 dan 40 menit, dan digantikan oleh Heri Susanto serta Ramdani Lestaluhu.
Tim Macan Kemayoran kebobolan dalam periode enam menit oleh gol Adam Alis Setyano pada menit ke-22 dan Herman Dzumafo menit ke-28.
Bhayangkara FC melengkapi pesta tiga golnya setelah tendangan jarak jauh Lee Yoo-joon pada menit ke-36 memperdaya kiper Andritany Ardhiyasa.
"Jika tidak mengganti pemain, kami bisa kalah sampai lima atau enam gol. Dalam rapat saya memberitahukan ini itu kepada pemain, tapi jika mereka tidak melakukan hal itu di lapangan, saya harus menggantikan mereka," ujar Tavaers.
"Pergantian ini untuk perubahan. Karena jika pemain tidak bisa menerapkan instruksi, maka harus dilakukan pergantian," imbuh arsitek asal Brasil tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kritik Tomas dan Rachmad
Tavares menilai Tomas dan Rachmad tidak disiplin di lapangan. Hanya, pergantian keduanya juga tidak berpengaruh positif terhadap hasil akhir.
Bahkan, Persija Jakarta terpaksa bermain dengan 10Â orang setelah Ryuji Utomo menerima kartu kuning kedua pada menit ke-57.
"Tomas adalah pemain yang saya minta untuk melakukan sesuatu dan dia tidak melakukannya. Maka, saya menggantinya. Saya pikir saya melakukan pergantian yang benar. Masalahnya di taktik. Tomas dan Rachmad melakukan kesalahan dalam taktik," imbuh Tavares.
"Bhayangkara FC tidak memainkan sepak bola. Mereka hanya memberikan bola kepada Bruno Matos dan semua pemain berlari ke depan. Ketika Tomas dan Rachmad sudah menyerang, lini tengah kami kosong dan Bhayangkara FC memaksimalkan itu untuk melakukan serangan balik," tutur pelatih berusia 63 tahun ini.
Advertisement