Bola.com, Semarang - CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya cukup geram dengan ulah beberapa klub Liga 1 yang membajak para pemain dengan cara tak elegan. Ia melontarkan sindiran dalam akun Instagram pribadinya mengenai problem satu ini.
Dalam unggahannya, pria yang juga merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut menyindir tim yang berusaha membajak pemain asal klub lain dengan cara tak profesional. Ia kesal karena pemain masih terikat kontrak dengan klub.
Advertisement
Ia mengaku sempat mendengarkan pengakuan dari pemain yang mendapat godaan dari tim lain agar hengkang, tanpa melibatkan manajemen klub. Iming-iming gaji besar dan fasilitas mewah, disinyalir menjadi cara kompetitor untuk menaklukkan hati pemain bidikan.
"Heran, banyak klub yang katanya profesional, tapi berusaha mendapatkan pemain dengan cara primitif. Padahal sudah jelas pemain masih dalam ikatan kontrak jangka panjang, tetep saja diiming-imingi gaji selangit, fasilitas mewah, dan dibujuk untuk membatalkan kontrak," demikian ditulis pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu di instagram, Rabu (25/12/2019).
Yoyok Sukawi menuturkan, ia akan menghormati klub yang melakukan pendekatan dengan cara yang baik. Sepatutnya, klub lain seharusnya mengajukan ketertarikan dengan terlebih dahulu memberi informasi secara formal.
"Bukannya dengan elegan beri penawaran transfer atau penawaran pinjam ke klub asal seperti yang dilakukan klub profesional. Parahnya yang paling kasar caranya justru klub-klub yang katanya paling profesional, paling baik, dan paling segalanya," ungkapnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berikan Contoh yang Baik
Saat dikonfirmasi, Yoyok Sukawi mengatakan jika beberapa diantara pemain PSIS juga sempat digoda klub lain dengan cara demikian. Namun para pemain tetap teguh setia dengan kontraknya di PSIS. Untuk itu, pria yang bernama lengkap Alamysah Satyanegara Sukawijaya itu memberikan apresiasi.
Pihaknya memberikan contoh cara transfer yang pernah dilakukan PSIS pada paruh musim 2019. Yakni saat gelandang jangkar, Arthur Bonai hijrah ke Badak Lampung FC. Yoyok mengaku saat itu pemainnya pindah dengan cara transfer berdasarkan tawaran resmi, pemain setuju pindah, dan harga yang disepakati bersama.
"Saya tahu karena mendapat curhatan dari para pemain. Mereka ditawarai fasilitas wah, gaji besar, dan bahkan akan dibelikan rumah. Jangan seperti itulah caranya," jelasnya, Kamis (26/12/2019).
Advertisement