Bola.com, Surabaya - Irfan Jaya masih belum memastikan klub yang akan dibelanya pada musim 2020. Dia masih terikat kontrak dengan Persebaya Surabaya hingga akhir musim ini, tapi PSM Makassar dikabarkan juga sedang mendekatinya.
Dua klub itu sangat berjasa dalam karier Irfan Jaya. Persebaya adalah klub profesional pertama yang dibelanya. Dia bergabung pada 2017 dan tampil di Liga 2 2017. Pada musim itu pula Irfan menjadi pemain terbaik Liga 2 2017 sekaligus menjadi juara.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Advertisement
Sedangkan PSM adalah klub idola sejak masa kecil bagi pemain kelahiran Bantaeng, Sulawesi Selatan tersebut. Dia menimba karier junior di Juku Eja hingga menjadi top scorer ISC U-21 2016 bersama PSM U-21.
“Kalau ke Makassar, ada keluarga saya. Saya masih menunggu tawaran dari Persebaya. Saat ini tinggal tunggu siapa yang lebih serius,” ucap Irfan.
Pemain berusia 23 tahun itu masih dilema. Selain dua klub tersebut, dia juga mendapat tawaran dari klub-klub Liga 1 lainnya. Bahkan, ada klub Thailand dan Malaysia yang juga meminati pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu.
“Saya masih memikirkan mana yang terbaik. Memang sudah ada tawaran dari klub lain. Pilihannya cukup berat,” imbuh Irfan Jaya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peluang Terbuka
Sejauh ini, Irfan Jaya belum membuat keputusan terkait klub yang bakal dibelanya musim depan. Tidak menutup kemungkinan dia akan bergabung satu dari klub tersebut, Persebaya atau PSM.
Tapi, Irfan juga membuka peluang menambah pengalaman di luar negeri, ke Thailand atau Malaysia.
“Kalau main di luar negeri juga harus melewati pertimbangan dengan keluarga. Saya masih berusaha memikirkan secara matang soal rencana ke depan,” tuturnya.
Advertisement