Bola.com, Malang - Di tengah persiapan menyongsong musim 2020, Arema FC menerima surat salinan keputusan komdis PSSI untuk laga kandang terakhir di musim 2019. Isinya, denda 200 juta rupiah untuk insiden yang terjadi ketika Arema menjamu Bali United pada 16 Desember 2019.
Sanksi itu turun akibat ulah suporter yang menyalakan flare di tribune utara serta melemparkannya ke dalam lapangan, sehingga pertandingan sempat terhenti empat menit.
Baca Juga
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024
Advertisement
Tak hanya itu, ada poin pelanggaran lainnya, yakni turunnya suporter dari tribune timur ke dalam lapangan. Jika diakumulasi, sanksi denda yang diterima Arema menjadi Rp 1,05 miliar.
“Total, denda jadi satu miliar lebih sedikit. Ini merupakan sanksi yang berat ketika kami belum mengawali kompetisi 2020,” jelas media officer Arema, Sudarmaji.
Andaikan tidak mendapatkan sanksi, dana itu bisa digunakan untuk mendatangkan satu pemain berkualitas.
“Denda ini jadi pelajaran berharga agar tak terus berulang. Harapannya musim 2020 nihil pelanggaran. Manajemen menerima ajakan untuk bermusyawarah dengan semua pihak terkait sanksi musim lalu,” lanjutnya.
Tentunya, pertemuan dengan Aremania yang jadi kunci agar tidak ada sanksi lagi. Pasanya, semua sanksi itu akibat pelanggaran yang dilakukan suporter.
Satu di antara penyebap suorter berulah adalah performa Arema FC yang kurang stabil. Sanksi terakhir melawan Bali United merupakan puncak kekecewaan Aremania terhadap pencapaian tim. Arema finis di urutan ke-9 klasemen akhir.