Bola.com, Sleman - Samsul Arifin tengah gembira setelah resmi menjadi pemain baru PSS Sleman. Pemain 28 tahun ini didatangkan dari Persela Lamongan untuk memperkuat barisan bek sayap kiri Elang Jawa menghadapi tantangan Liga 1 2020.
Satu di antara pertimbangannya bergabung PSS Sleman adalah adanya suasana seperti Italia yang begitu lekat. Samsul Arifin menyebut jika PSS seperti "Italia"-nya Indonesia. Terutama bentuk dukungan dari suporter.
Baca Juga
Advertisement
"PSS saya ibaratkan seperti Italia-nya Indonesia, daya tarik suporternya begitu luar biasa layaknya tifosi di Italia sana," ungkap Samsul Arifin saat dihubungi Bola.com, Kamis (9/1/2020).
Hal tersebut cukup beralasan karena PSS memiliki markas Stadion Maguwoharjo yang banyak kalangan menyebut sebagai miniaturnya San Siro atau Giuseppe Meazza. Kemudian suporter terbesar PSS yang beraliran ultras, Brigata Curva Sud.
Kelompok suporter yang berarti brigade tribune selatan Stadion Maguwoharjo ini terispirasi ideologi ultras Italia. Mereka biasa meneriakkan yel-yel, bernyanyi lantang, membuat koreografi, maupun atraksi lain sepanjang pertandingan.
Kata-kata khas suporter Italia identik dengan PSS Sleman, seperti forza, vinci per noi, siamo noi, hingga bianco verde, dan ale.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bicara Adaptasi
Samsul Arifin berharap proses adaptasinya di PSS Sleman tidak menemui kesulitan. Sejumlah wajah lama PSS, juga cukup dikenalnya seperti Dave Mustaine, Jefri Kurniawan, hingga kapten tim Bagus Nirwanto.
"Target saya di PSS adalah mencari tempat di tim utama. Masuk ke skuat reguler, dan membawa PSS lebih baik dari tahun lalu," ujar Samsul Arifin.
"Mengingat sebagian dari skuat merteka dipertahankan, pasti persaingannya bakal sengit antar pemain dalam memperebutkan posisi," lanjutnya.
Advertisement