Sukses


3 Komentar Berkelas Seto Nurdiyantoro Setelah Tak Lagi Melatih PSS

Bola.com, Jakarta - Seto Nurdiyantoro tak lagi menjadi pelatih PSS Sleman untuk musim 2020. Manajemen Super Elang Jawa tak memperpanjang kontrak pelatih asal Kalasan, Yogyakarta. 

PSS kemudian menunjuk Eduardo Perez sebagai pelatih baru untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Seto Nurdiyantoro. Keputusan manajemen PSS ini membuat heboh pencinta sepak bola Tanah Air, terutama fans PSS.

Seto sempat dikabarkan kembali berpeluang melatih PSS meski negosiasi kedua belah pihak berjalan alot. Selain itu, kabar diberhentikannya Seto dinilai tertutup.

Akun PSS Sleman bahkan mengeluhkan betapa terutupnya manajemen klub berjuluk Laskar Sembada tersebut. Admin akun Twitter PSS Sleman menyatakan tidak tahu menahu keputusan manajemen PSS tentang pergantian pelatih.

Tertutupnya manajemen juga mendapat sorotan tersendiri dari sejumlah fans. Suporter menilai, PSS belum mampu mengatur menajemen mereka.

Seto Nurdiyantoro angkat bicara tentang keputusan manajemen PSS tersebut. Namun, Seto memilih bersikap santai ketika dimintai keterangan tentang pemecatannya.

Bola.com telah merangkum tiga komentar berkelas Seto Nurdiyantoro setelah tak lagi menukangi PSS Sleman.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

1. Doa Terbaik untuk Pelatih Baru

Seto Nurdiyantoro mengaku tidak dihubungi langsung oleh menejemen PSS terkait posisinya musim depan. Seto baru mengetahui tak lagi dipakai dari konferensi pers yang dilakukan manajemen.

Meski demikian, Seto Nurdiyantoro tidak menaruh dendam. Sebaliknya, pelatih berusia 45 tahun tersebut mendoakan yang terbaik untuk pelatih anyar PSS.

"Selamat untuk pelatih baru. Mudah-mudahan bisa membawa PSS tetap eksis dan lebih bagus daripada tahun kemarin," kata Seto.

3 dari 4 halaman

2. Menerima Setiap Keputusan

Meski kecewa, Seto Nurdiyantoro tidak menaruh dendam kepada manajemen PSS. Menurut Seto, keputusan PSS memberhetikannya adalah salah satu konsekuensi yang harus diterima semua pelatih.

Manajemen punya hak penuh untuk menentukan siapa yang tinggal dan siapa yang pergi. Seto mengaku sudah mempersiapkan setiap kemungkinan yang terjadi, termasuk soal kontraknya tak lagi diperpanjang.

"Buat saya pribadi, saya rasa ini jalan Tuhan. Mungkin saya akan dapat jalan-jalan yang lebih baik. Namun secara umum, saya tidak masalah dengan ini," kata Seto Nurdiyantoro.

"Saya tahu dinamika sepak bola akan seperti ini. Dan saya sudah mempersiapkannya risiko saya sebagai pelatih," tambahnya.

4 dari 4 halaman

3. Tetap Memberi Semangat untuk PSS

Seto Nurdiyantoro menjadi nama yang begitu dicintai pemain dan fans PSS Sleman. Buktinya, sejumlah fans melontarkan kritikan kepada manajemen setelah tahu pelatih kesayangan mereka resmi disingkirkan.

Dua pemain PSS yakni Asyraq Gufron Ramadhan dan Irkham Zahrul juga tampak kecewa dengan keputusan manajemen klub. Melalui media sosial mereka mengaku sedih kala harus ditinggal Seto Nurdiyantoro.

Seto membalas cinta pemain dan fans itu dengan cara berkelas. Ia masih berharap PSS bisa terus berjaya dan berjuang, meski tanpa kehadirannya.

"Yang pentimg PSS tetap jalan. Bukan berarti karena tidak ada saya, PSS tidak berjuang. Jangan. Semoga lebih bagus ya," komentar Seto.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer