Bola.com, Johor Bahru - Madura United sukses memetik kemenangan saat melakoni laga uji coba internasional di Malaysia. Laskar Sape Kerap unggul dengan skor tipis 2-1 saat menghadapi Johor Darul Ta’zim (JDT) II di Stadion Larkin, Johor Bahru, Selasa (21/1/2020).
JDT II, yang merupakan klub kasta kedua Malaysia, unggul terlebih dahulu lewat Firdaus Ramli di menit ke-21. Madura United lantas membalikkan kedudukan lewat David Laly pada menit ke-49 dan striker lokal anyar, Rifaldi Bawuo, pada menit ke-90'+2.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
“Hasil ini menunjukkan mental yang kuat. Saya bangga, sekaligus senang. Berarti kedalaman skuat Madura United kuat. Buktinya semua main kami masih bisa berbicara banyak,” kata Rahmad Darmawan, pelatih Madura United.
Laga uji coba ini sebenarnya digelar secara tertutup. Beberapa suporter Madura United yang terlanjur datang terpaksa gagal memberi dukungan untuk klub kebanggannya. Duel ini juga tidak disiarkan secara langsung lewat saluran televisi atau streaming.
Jika melihat kekuatan lawan, bukan hal yang mengejutkan Madura United bisa memetik kemenangan. Sebab, JDT II adalah klub satelit yang berkompetisi di kasta kedua, Malaysia Premier League 2020.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kebersamaan yang Makin Kuat
Terlepas dari itu, Madura United berusaha menguatkan chemistry antarpemain lewat agenda tur pramusim selama di Malaysia. Di luar lapangan, pelatih Rahmad Darmawan ingin seluruh pemainnya bisa menjaga kekompakan.
“Waktu makan bersama-sama menjadi sarana yang tepat untuk saling bercerita antar pemain. Di luar waktu makan, mereka kan kamarnya berbeda-beda dan memiliki privasi tersendiri,” ungkap pelatih yang akrab disapa RD itu.
“Memang kami haruskan agar kekompakan pemain lebih terjalin, kami bisa melakukan dari hal kecil seperti makan bersama meskipun yang dimakan tidak harus sama, tergantung selera namun tetap sesuai dengan ketentuan kami,” tutur RD.
Advertisement