Bola.com, Solo - Skuat Persis Solo memasuki tahap tes fisik menjelang bergulirnya kompetisi Liga 2 2020. Seluruh pemain menjalani latihan fisik di Stadion Sriwedari.
Pemain Laskar Sambernyawa melahap serangkaian materi untuk mengukur tingkat kebugaran, dipimpin oleh pelatih fisik Budi Kurnia. Mereka menjalani latihan cooper test untuk mengukur ketahanan dan VO2Max dengan berlari selama 12 menit.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Tes fisik lainnya adalah standing broad jump untuk mengetahui kekuatan tungkai kaki. Kemudian pemain melahap shuttle run 4x5 meter untuk menguji kelincahan dan kelenturan.
Budi Kurnia mengatakan, hasil yang diraih pemainnya cukup positif. Bahkan, sebagian pemain mampu melampaui ukuran minimal yang ditetapkan.
"Secara umum cukup bagus, mungkin karena pemain sudah cukup lama berlatih dengan keras oleh coach Salahudin. Jadi hasilnya tidak terlalu jauh. Namun masih perlu peningkatan lagi," ungkap Budi Kurnia kepada Bola.com, Selasa (28/1/2020).
"Seperti pada tes speed 20 meter dan 30 meter untuk mengetahui kecepatan pemain. Ternyata semua pemain mampu menunjukkan hasil positif," kata mantan pelatih fisik PSIS Semarang itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemusatan Latihan di Pegunungan
Persis Solo dan kontestan lainnya sedang bersiap menyambut Liga 2 2020, yang rencananya dimulai pada 3 Maret. Selain tes fisik, Persis berencana melakukan pemusatan latihan di daerah pegunungan.
Kawasan Gunung Lawu bisa menjadi pilihan tepat karena tidak jauh dari Solo. Kontur tanah yang berbukit-bukit, dapat digunakan pemain menjalani cross country.
"Ada beberapa latihan yang lebih spesifik masih ketinggalan. Tapi sesuai keinginan pelatih kepala yang menerapkan pemainan high pressure, sudah cukup memenuhi," jelas Budi.
Advertisement