Bola.com, Bogor - PSM Makassar akhirnya lolos ke babak penyisihan grup Piala AFC 2020. Tiket ini diraih setelah mengalahkan Lalenok United 3-1 pada leg kedua babak play-off Piala AFC 2020 di Stadion Pakansari Bogor, Rabu (29/1/2020). Total Juku Eja unggul agregat 7-2 atas juara Liga Timor Leste itu.
Setelah pertandingan, pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, mengungkapkan permainan timnya lebih baik dibandingkan pada leg pertama. Dia mengukur kemampuan skuatnya hanya sampai 30 menit pertama karena setelah Wiljan Pluim diganjar kartu merah pada menit 32, keseimbangan tim agak goyang.
Baca Juga
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi
5 Master Hattrick Dunia: Cristiano Ronaldo Enggak Ada Obat!
Tangan Kanan Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Evaluasi, Minta Pemain Rasakan Kekurangan di Piala AFF 2024: Harus Bisa Memperbaiki
Advertisement
Apalagi setelah M. Arfan mendapat kartu yang sama pada menit ke-58. "Sulit buat sebuah tim tampil normal saat kehilangan dua pemain saat durasi pertandingan masih panjang," kata Hodak.
Itulah mengapa Hodak mengaku agak kecewa dengan kepemimpinan wasit Hasan Akrami asal Iran yang dinilainya mudah mengeluarkan kartu. Terutama saat wasit mengeluarkan dua kartu kuning kepada Pluim hanya dalam hitungan detik.
"Padahal Pluim yang lebih dulu ditendang oleh pemain Lalenok," terang pelatih PSM Makassar itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Evaluasi Tim
Setelah PSM Makassar memastikan lolos ke penyisihan grup, Hodak menjelaskan harus melakukan pembenahan dalam skuatnya. Menurutnya, persaingan di Grup H nanti jauh lebih berat dibandingkan musim lalu. Apalagi, seperti pada musim lalu, PSM kembali menjamu lawan di luar Makassar.
"Memang lebih baik kalau PSM bermain di Makassar. Tapi, inilah konsekuensi yang harus kami hadapi," tutur Hodak.
Bagi Hodak, tiga tim lainnya di Grup H, secara kualitas hampir seimbang dengan PSM. Dua diantaranya, Tampines Rovers asal Singapura dan Shan United asal Myanmar adalah klub yang baru saja terlempar dari kualifikasi Liga Champions Asia 2020. Sementara Kaya-Iloilo asal Filipina punya potensi menyulitkan PSM seperti musim lalu diajang sama.
Advertisement