Bola.com, Jakarta - Teka-teki ke mana Seto Nurdiyantoro akan berlabuh setelah kontraknya tak diperpanjang PSS Sleman akhirnya terjawab. Pelatih kelahiran Kalasan itu akhirnya menerima pinangan PSIM Yogyakarta.
Pihak klub berjuluk Laskar Mataram itu resmi memperkenalkan Seto, Rabu (29/1/2020) di Wisma Soeratin, Yogyakarta. Seto diperkenalkan PSIM dengan mengenakan seragam berinisial SN, sesuai namanya Seto Nurdiyantoro.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Seto kabarnya dikontrak manajemen PSIM hingga satu musim kompetisi 2020. Merapatnya Seto ke skuat Laskar Mataram sebagai juruk taktik sudah mencuat sejak beberapa hari lalu.
Sebelum diresmikan PSIM, beredar di media sosial video Seto Nurdiyantoro tertangkap kamera CCTV yang diduga bersama para pengurus klub yang musim lalu bermarkas di Stadion Mandala Krida.
Seto tampak mengenakan topi yang kerap dipakainya dan kaus hitam. Bergabungnya Seto Nurdiyantoro tentunya membawa angin segar buat Laskar Mataram yang ingin lolos ke Liga 1 musim depan.
Target PSIM naik ke kasta tertinggi liga Indonesia urung terwujud musim lalu. Kendati demikian, Seto enggan sesumbar jika kedatangannya bisa membuat PSIM promosi ke Liga 1.
"Saya tidak bisa menjamin PSIM masuk Liga 1. Tapi dengan kerja keras kami, mungkin itu yang akan membuat PSIM lebih berprestasi." ujar Seto Nurdiyantoro melansir dari Instagram ofisial PSIM Yogyakarta.
Di sisi lain, kedatangan Seto tentunya menguntungkan buat Laskar Mataram. Beirkut ini Bola.com mengulasnya, 4 keuntungan yang diperoleh PSIM Yogyakarta setelah menunjuk Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih anyar.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Sosok Asing buat PSIM
Seto Nurdiyantoro bukanlah sosok asing buat klub yang berdiri pada 1929 itu. Seto pernah bermain untuk PSIM pada tahun 2006 dan menghabiskan tiga tahun di klub berjuluk Laskar Mataram itu.
Tak hanya itu, Seto mengakhiri cerita sebagai pesepak bola bersama PSIM Yogyakarta. Seto juga tercatat pernah menjadi pelatih Laskar Mataram pada medio 2013 hingga 2015.
Perjalanan Seto bersama PSIM harus terputus karena Indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Kini, ia kembali ke sana setelah kurang lebih empat tahun meninggalkan PSIM.
Kondisi tersebut tentunya membuat Seto tak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan PSIM.
Advertisement
Pernah Membawa Klub Promosi
Seto Nurdiyantoro selama tiga musim menangani PSS Sleman di kasta kedua liga Indonesia. Pada tahun pertamanya, Seto mampu membawa PSS runner-up kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) B pada 2016.
Kemudian pada Liga 2 2018, Seto membawa PSS promosi ke Liga 1 sekaligus menjadi juara. Tuah tersebut bukan tidak mungkin bisa menular saat Seto menukangi PSIM Yogyakarta di Liga 2 musim ini.
Apalagi sejak musim lalu PSIM sangat bertekad bisa promosi ke kasta tertinggi liga Indonesia.
Sudah Mendapat Lisensi AFC Pro
Sebagai seorang pelatih, Seto Nurdiyantoro saat ini sudah mengantongi lisensi AFC Pro. Seto dinyatakan lulus dalam kursus yang digelar PSSI beberapa waktu lalu bersama 19 pelatih lainnya.
Pelatih-pelatih yang lulus bersama Seto antara lain Djajang Nurdjaman, Bambang Nurdiansyah, Aji Santoso, Wolfgang Pikal, Rudy Eka Priyambada, Joko Susilo, Liestiadi, Hanafing, Tony Ho, Emral Abus, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Nil Maizar, Indra Sjafri, Widodo Cahyono Putro, Yeyen Tumena, Mundari Karya, Yunan Helmi, hingga Syafrianto Rusli.
Advertisement
Bisa Meningkatkan Performa Pemain
Saat menukangi PSS Sleman di Liga 1 2019, Seto Nurdiyantoro bisa dibilang tak memiliki banyak pemain berlabel bintang di Indonesia. Bahkan, Seto lebih sering memakai pemain lokal warisan dari Liga 2 sebelumnya.
Bahkan, pemain mudanya, Irham Zahrul Milla, mendapatkan kesempatan tampil di SEA Games 2019.
Pemain asing yang dipilih Seto musim lalu juga belum pernah merasakan kompetisi di Indonesia. Namun, Seto mampu menyulap para pemain bisa bersaing dengan klub lain.
PSS Sleman juga menjadi satu-satunya klub promosi yang tidak terdegradasi pada kompetisi Liga 1 2019.
Potensi Seto yang bisa meningkatkan performa pemain tersebut tentunya sangat bagus saat melatih PSIM Yogyakarta.