Ezra Walian Tidak Bisa Didaftarkan di Piala AFC, PSM Desak PSSI Berkomunikasi dengan FIFA

Bola.com, Jakarta - Ezra Walian kembali tersangkut polemik legalitas kewarganegaraan di level internasional. Penyerang naturalisasi asal Belanda itu gagal didaftarkan PSM Makassar untuk babak play-off Piala AFC 2020.

Alhasil, Ezra Walian tak dapat terlibat dalam dua pertandingan PSM menghadapi Lalenok United, pada 22 dan 29 Januari 2020, yang berakhir 7-2 secara agregat untuk tim berjulukan Pasukan Ramang ini.

Kegagalan PSM mendaftarkan Ezra Walian untuk bertanding di turnamen internasional merupakan kasus yang sama seperti saat Timnas Indonesia U-23 ingin mencantumkan nama sang pemain pada Kualifikasi Piala AFC U-23 2020, pada Maret 2019.

Ketika itu AFC menerima memorandum dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) bahwa yang bersangkutan pernah bermain untuk Timnas Belanda U-17 pada Kualifikasi Euro U-17 2014 pada Oktober 2013. Intinya, status naturalisasi Ezra Walian secara hukum negara telah rampung, tapi belum untuk organisasi sepak bola.

"Waktu kongres tahunan PSSI, 25 Januari lalu, saya telah bertemu Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Persoalan ini sudah berlarut-larut. Ada sesuatu yang terjadi di federasi sebelumnya. Ini yang menghambat dan kami akan mencoba berbicara kepada FIFA seperti apa alurnya. Kalau ada hal-hal yang harus dirunut sejak awal dia dinaturalisasi, kami akan melakukan itu," ujar Chief Executive Officer (CEO) PSM, Munafri Arifuddin.

"Mulanya, saya pikir Ezra Walian hanya tidak bisa bermain di tim nasional saja. Ternyata sampai di level antarklub juga sama. Ezra Walian tetap pemain lokal. Tapi, ditolak AFC untuk saat ini, dia hanya bisa bermain di kompetisi domestik. Kewarganegaraannya sudah sah. Dia sudah terdaftar di PSSI bukan KNVB," tutur pria yang karib dipanggil Appi tersebut.

Sebelum babak penyisihan Piala AFC dimulai, Appi bakal mengupayakan keabsahan status Ezra Walian. Pihaknya berencana mendorong PSSI agar menyurati FIFA untuk menanyakan legalitas sang pemain.

"Ini saya akan menghadap PSSI lagi, berbicara dengan mereka untuk meminta PSSI bersurat ke FIFA mengenai apa saja yang harus dilakukan. Apakah akan seumur hidup seperti ini atau ada jalan keluarnya untuk itu? Kalau tak salah ada kasus pemain Thailand hampir sama seperti ini," imbuh Appi.