Bola.com, Malang - Matias Daniel Malvino menjadi sorotan setelah resmi diperkenalkan Arema FC, Kamis (30/1/2020). Bek jangkung asal Uruguay ini didatangkan langsung dari klub kasta tertinggi negaranya.
Musim lalu, dia bermain untuk Defensore Sporting dan tampil dalam 11 pertandingan. Selain itu, musim 2015, Malvino juga pernah memperkuat tim besar Uruguay, Nacional dan merasakan gelar juara kasta tertinggi.
Baca Juga
Bursa Top Scorer BRI Liga 1 2024 / 2025: Gustavo Almeida Terdepan, Andalan Timnas Indonesia Siap Kasih Kejutan
Keren! Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye Masuk Team of The Week Pekan ke-17 Liga Belanda
Pemain Termuda dalam Sejarah Timnas Indonesia Bersyukur Dipoles Pelatih Striker Bawaan Shin Tae-yong: Pengetahuan, Pembelajaran, Pengalaman
Advertisement
Rekam jejak itu lumayan untuk pemain asing di Indonesia. Namun pada usia emas, 28 tahun, dia justru lebih memilih untuk merantau ke Indonesia bersama Arema.
Dia ingin meniru dua pemain Uruguay yang sukses saat merintis karier di Indonesia. Malvino sudah mencoba merantau ke Eropa, tepatnya bersama klub Swiss, FC Lugano namun hanya bertahan dua musim.
“Saya tahu Arema karena disini pernah ada Esteban Guillen dan Cristian Gonzales,” jawabnya.
Ketika berselancar di dunia maya, Guillen dan Gonzales memang jadi pemain kelahiran Uruguay paling sukses di Indonesia dan Arema FC. Guillen ikut membawa Arema juara ISL 2010.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Inspirasi
Saat ini, Esteban Guillen sedang menimba ilmu kepelatihan di Uruguay. Sementara, Gonzales selama lima tahun (2013-2017) jadi tumpuan utama lini depan Arema FC dan memenangi sederet turnamen. Dia jadi striker fenomenal yang dinaturalisasi Indonesia dan kini masih aktif bermain di Liga 2.
Tapi secara personal, tentu Malvino tidak dekat secara pribadi dengan dua sosok itu karena usianya terpaut 10 tahun lebih. Namun, kisah sukses kedua sosok kelahiran Uruguay itu menginspirasinya untuk melakukan hal yang sama .
Kini, dia sudah paham apa yang harus dilakukan bersama Singo Edan, yakni membuat lini belakang tak mudah ditembus lawan.
“Saya pikir harus kerja sama mulai depan, tengah dan belakang. Karena persoalan kemasukan itu harus diatasi bersama. Dan saya siap bekerjasama untuk terus meraih kemenangan di sini,” tegasnya.
Advertisement