Bola.com, Pamekasan - Madura United telah mengumumkan mundur sebagai pengelola Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan. Penyebabnya, sekelompok orang Pamekasan yang mempertanyakan klub Madura United yang menjadi pengelola stadion.
Madura United sebenarnya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemkab Pamekasan terkait hal itu pada 19 April 2019. Kerja sama itulah yang mendapat “protes” dari sekelompok orang sehingga Madura United memilih membatalkannya.
Baca Juga
Advertisement
Meski mundur sebagai pengelola, klub berjulukan Laskar Sape kerap itu bakal tetap menggunakan stadion berkapasitas 15 ribu penonton itu lagi. Mereka akan mendaftarkan Stadion Gelora Ratu Pamelingan sebagai venue laga kandang di Liga 1 2020.
“Madura United bukan tidak akan bermain di Pamekasan. Sepanjang pihak pengelola memberikan izin, dalam hal ini Dispora Pamekasan atau pihak yang telah ditunjuk resmi oleh Pemkab Pamekasan, Madura United akan bermain di Pamekasan,” kata Tabri S. Munir, media officer Madura United.
“Pernyataan mundur sebagai pengelola bukan berarti tidak akan menjadi pengguna. Mekanismenya berbeda, seperti yang saya bilang, sepanjang pemilik SGRP mengizinkan,” imbuh pria asli Sumenep tersebut.
Kondisi ini sebenarnya sudah pernah dilakukan Madura United pada musim 2017 dan 2018. Mereka menggunakan SGRP sebagai kandang dengan status penyewa stadion. Selain itu, mereka juga mendaftarkan Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan sebagai opsi lain.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengajukan 2 Stadion
Situasi terbaru sempat memunculkan kemungkinan bahwa klub asal Pulau Garam itu hanya akan menggunakan Stadion Gelora Bangkalan sebagai satu-satunya kandang Madura United. Rupanya mereka tetap mendaftarkan dua stadion seperti tiga musim sebelumnya.
“Kami tetap melakukan tahapan mengajukan SGRP sebagai satu dari dua stadion yang akan digunakan sebagai home base, tanggapan dari LIB akan dilakukan tahapan verifikasi sebagaimana biasa,” ucap Tabri.
“Kemungkinan untuk lolos sangat besar karena berbagai pembenahan yang dilakukan makin baik. Untuk verifikasi, sesuai jadwal yang dikirim PSSI akan dilakukan pada 5 Februari,” tutur pria berusia 37 tahun tersebut.
Madura United terakhir kali bertanding di Pamekasan pada 1 September 2019 dalam lanjutan Liga 1. Setelah itu, mereka pindah ke Bangkalan karena SGRP direnovasi. Mereka menjamu semua tim tamu di Bangkalan hingga kompetisi itu berakhir.
Manajemen klub bakal memastikan bahwa kondisi SGRP masih layak untuk digunakan lagi untuk bertanding. Maklum, stadion yang terletak di pinggiran pusat Kabupaten Pamekasan itu sudah lima bulan tidak digunakan untuk menggelar pertandingan.
“Kami belum tahu sepenuhnya bagaimana kondisi lapangannya. Apakah kerataannya masih sama seperti saat kami menjalani pertandingan terakhir atau ada perubahan karena saat pengerjaan lintasan banyak alat berat masuk,” tutur Tabri.
Advertisement