Bola.com, Jakarta - Bek asal Brasil, Marco Motta, resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Persija pada Minggu (2/2/2020). Motta disebut bakal mendapat sederet keuntungan dengan memperkuat Macan Kemayoran.
Marco Motta diyakini bakal menjadi tumpuan di lini belakang Macan Kemanyoran. Meski namanya baru di kancah sepak bola Indonesia, namun bek berusia 33 tahun itu sudah malang melintang di Eropa, khususnya Italia.
Advertisement
Motta pernah berseragam Udinese, AS Roma, hingga Juventus. Itulah mengapa namanya santer disebut dalam pemberitaan Tanah Air belakangan ini.
Kedatangan Motta ke Persija tentu membuat harapan fans meningkat dua kali lipat. Berbekal pengalaman Motta memperkuat klub elite Eropa, suporter Persija berharap banyak terhadapnya.
Namun tantangan itu disambut dengan baik oleh Marco Motta. Mantan pemain Timnas Italia U-21 itu mengaku siap memberikan 200 persen kemampuannya di lapangan untuk membantu klub ibu kota juara.
"Saya bisa membayangkan banyak harapan karena saya pernah bermain di beberapa tim besar. Yang bisa saya katakan adalah dalam setiap latihan dan setiap pertandingan, saya akan melakukan yang terbaik," kata Marco Motta.
Di sisi lain, Bola.com telah merangkum setidaknya tiga keuntungan yang bakal diterima Marco Motta kala memilih bergabung dengan Persija Jakarta.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Pengalaman Berlaga di Asia
Dari hasil penelusuran Bola.com, Persija adalah klub Asia pertama bagi Marco Motta. Sebagian besar karier Motta dihabiskan bersama klub Italia.
Motta hanya tiga kali membela klub non-Italia yakni, Watford dan Calton (Inggris), UD Almeira (Spanyol), dan Omnia Nikosa (Yunani). Meski demikian, Motta mengaku sudah pernah datang ke Asia, termasuk Indonesia.
Ia pernah bermain di China pada Olimpiade 2008 dan berkunjung ke Indonesia bersama Juventus pada 2014 kontra tim All Star.
"Jujur saja tidak ada masalah dengan cuaca. Saya pernah bermain di Olimpiade 2008 yang berlangsung di China dan cuacanya sedikit mirip," kata Marco Motta dalam konferensi pers, Senin (3/2/2020).
"Saya juga pernah ke sini pada 2014 bersama Juventus ketika kami bermain melawan tim All Star. Tentu saja, saya perlu waktu beberapa hari untuk adaptasi, akan tetapi itu bukan masalah," ujar eks pemain AS Roma dan Juventus tersebut.
Advertisement
2. Berpeluang Jadi Pemain Utama
Menurut rumor yang bereda, Marco Motta hanya akan jadi pemain pelapis keempat di klub berjuluk Macan Kemayoran itu. Sebelum Motta masuk, Persija sudah memiliki tiga bek sayap kanan andalan. Mereka adalah Ismed Sofyan, Alfath Faathier, dan Novri Setiawan.
Namun bukan Marco Motta namanya jika tak bisa bermain fleksibel. Sebagai pemain yang pernah berkiprah di Serie A, Motta termasuk pemain yang bisa menempat beberapa posisi.
Selain sebagai bek sayap kanan, Motta juga sering didapuk sebagai gelandang maupun bek tengah. Atas pertimbangan itu, bukan tidak mungkin pelatih Persija, Sergio Farias, akan memberikan tanggung jawab baru kepada rekrutan anyarnya itu.
Jika Marco Motta berhasil menunjukkan kualitasnya, bisa jadi sang pelatih memberinya kepercayaan menjadi pemain utama di tim.
3. Idola Baru Kaum Hawa
Besar kemungkinan, Marco Motta bakal jadi idola baru kaum hawa Tanah Air. Perawakannya dan wajahnya yang 'Italia banget', bisa membuat Jak Angel klepek-klepek.
Peluang itu bisa saja terjadi. Saat ini, fans perempuan Persija banyak yang mengidolakan Marco Simic. Selain penampilan Simic yang memukau di lapangan, pemain asal Kroasia itu juga punya wajah tampan.
Bisa jadi, Marco Motta adalah pesaing berat Simic soal fans perempuan.
Advertisement