Sukses


Tim Liga 2 yang Menahan Arema Ternyata Punya Aturan Sangat Ketat

Bola.com, Malang - Arema ditahan klub Liga 2 asal Lumajang, Semeru FC, dalam uji coba di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (5/2/2020).

Meski Arema belum padu efek perombakan komposisi pemain dan pelatih, Semeru FC memang memberikan perlawanan. Bisa dibilang mereka tampil apik dan tenang menghadapi skuat Arema yang lebih berpengalaman.

Satu di antara penyebabnya, Semeru FC ternyata dihuni pemain yang diproyekikan untuk tim PON Jatim. Sejak musim lalu mereka ditempa kompetisi bersama Semeru FC.

Hal ini berarti usia para pemain tersebut masih U-21. Sebuah hasil luar biasa mereka bisa mengimbangi Arema, meski dalam sesi uji coba.

Di balik keberhasilan itu, ada sosok gaek Ruddy William Keltjes yang duduk di kursi pelatih.

"Saya senang bukan karena mengimbangi Arema. Tapi, anak-anak sudah berani melawan kakaknya (pemain yang lebih senior). Biasanya masih ada rasa sungkan dengan senior. Bahkan adu badan saja sering menghindar. Kemarin mereka berani, dan ini melewati proses yang cukup panjang," ungkap Keltjes.

Sudah dua tahun terakhir tim PON ini dikumpulkan dan sejak musim lalu disatukan dengan memperkuat Semeru FC. Selama dipegang Keltjes, aturan yang diterapkan superketat. Bahkan klub Liga 1 rasanya tidak ada yang seketat ini.

"Karena ini masih membina pemain muda, jadi perlu diterapkan aturan. Saya tidak ingin pemain sengaja mengambil atau mencederai lawan, bermain kasar. Di satu sisi merugikan tim, bisa kena kartu merah. Di sisi lain, pemain kami harus respek dengan rekan satu profesi. Meski, di lapangan itu adalah lawan. Kalau ada yang sengaja kasar, bisa langsung saya tempeleng atau dicoret dari tim, atau kena denda Rp1-2 juta," jelas mantan pelatih Persijap Jepara ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Berlaku Denda Jutaan

Tidak hanya itu. Ada aturan seperti acara berkumpul atau makan bersama yang diterapkan di Semeru FC. Pemain harus rapi dan mengenakan sepatu. Jika sampai ada yang mengenakan sandal, denda Rp2 juta akan dijatuhkan.

"Uang denda itu bukan untuk saya. Nantinya disumbangkan ke panti asuhan atau lainnya atas nama pemain PON Jatim," lanjutnya.

Semua aturan ketat itu juga berimbas pada kedisiplinan, mental, dan permainan di lapangan. Itulah sebabnya Keltjes percaya skuatnya bisa memenuhi target final di PON 2020 di Papua.

"Target kami ke final PON. Selain itu, saya terbuka klub seperti Arema atau yang lainnya jika mau menggunakan pemain kami,” kata Keltjes. 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer