Bola.com, Surabaya - Pelatih Kurniawan Dwi Yulianto membuat keputusan unik dalam kariernya. Sebagai pelatih berpaspor Indonesia, dia justru memulai kiprahnya sebagai pelatih kepala dengan menangani klub Malaysia, Sabah FA.
Pengalamannya di dunia kepelatihan terbilang masih minim. Sebelumnya, dia hanya menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia di bawah arahan Bima Sakti pada 2018. Baru musim ini Kurniawan berani memulai untuk menjadi pelatih kepala.
Baca Juga
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Advertisement
Pria kelahiran Magelang itu membeberkan alasannya memilih klub Malaysia sebagai klub pertamanya saat menjadi pelatih kepala. Satu di antaranya adalah karena kariernya sebagai pemain profesional dimulainya di luar negeri.
“Saya sebenarnya dapat tawaran dari beberapa tim, tapi akhirnya saya pilih Malaysia karena saya suka tantangan. Peluang ini harus saya ambil. Saya bermain, karier pertama saya juga di luar negeri. Ini pengalaman bagus dan sejarah untuk saya,” kata Kurniawan.
Kurniawan Dwi Yulianto yang semasa bermain berposisi sebagai striker memulai karier profesionalnya bersama klub Swiss, FC Luzern, pada musim 1994-1995. Sebagai pemain muda, dia mampu membukuan delapan penampilan di sana.
Setelah itu, berbagai klub tanah air pernah menggunakan jasanya. Sebut saja PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persitara Jakarta Utara, Persisam Pusam, hingga Persela Lamongan.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5 Besar
Pria yang akrab disapa Kurus itu juga dikenal sebagai striker andalan Timnas Indonesia sejak era 1990-an. Dia telah membukukan 33 gol dalam 59 pertandingan. Catatan itu hanya kalah dari Bambang Pamungkas dengan 38 gol, yang notabene adalah juniornya.
Di sisi lain, Sabah terhitung pendatang baru di Malaysia Super League 2020. Musim lalu, mereka menjuarai Malaysia Premier League 2019. Kondisi ini cukup menantang Kurniawan untuk menyuguhkan prestasi buat timnya.
“Sebagai tim promosi, manajemen memasang target di lima besar. Semoga kami bisa mencapai itu. Yang jelas, saya suka dengan tantangan,” tutur pria berusia 43 tahun tersebut.
Advertisement