Bola.com, Surabaya - Gelandang Persebaya, Rendi Irwan, absen dalam Piala Gubernur Jatim 2020. Penyebabya, dia mengikuti agenda kursus kepelatihan C AFC di Malang pada 10-22 Februari 2020, berbarengan dengan digelarnya turnamen pramusim itu.
Di usianya yang masih 32 tahun, Rendi sudah merasa perlu mendapatkan lisensi pelatih. Dia belajar dari dua seniornya, Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro, yang kini menjadi asisten pelatih Persebaya.
Advertisement
"Ini bekal akademis, saya ambil lisensi ini untuk bekal saya 2-3 tahun ke depan menjadi asissten pelatih, entah di SSB atau di liga amatir. Tapi, untuk menjadi pelatih, saya lihat saja mengikuti alur," ujar pemain asli Sidoarjo itu.
Rendi mengaku sebelumnya sempat diberi kesempatan oleh manajemen Persebaya untuk mengikuti kursus C AFC. Namun, dia masih disibukkan dengan jadwal kompetisi dan tidak memiliki waktu.
Sekarang ia merasa momen yang tepat mengingat Liga 1 2020 masih dimulai pada 29 Februari 2020.
"Saya sudah didaftarkan manajemen. Seharusnya di gelombang pertama sudah ikut. Tapi, karena jadwal kompetisi yang padat, akhirnya saya baru bisa ikut di bulan Februari ini," imbuh pemain jebolan kompetisi internal Persebaya itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bimbingan 2 Senior
Sebelum berangkat, Rendi sudah bertanya kepada jajaran pelatih Persebaya sebagai bekalnya memahami materi kursus nanti.
"Dua senior saya Uston dan Bejo, banyak membantu. Jadi, sebelum lisensi, saya banyak terbantu dari mereka materinya apa saja," ucap Rendi.
Manajemen Persebaya sangat mendukung langkah yang diambil Rendi. Sebab, itu menjadi modalnya untuk melatih setelah memasuki masa pensiun sebagai pemain.
"Selama tidak merugikan tim, saya pikir akan mendukung. Tapi, pemain juga tahu dia dikontrak untuk membela klub. Kalau umpama itu dilakukan sebelum kompetisi, ada kebijaksanaan untuk itu," tutur Candra Wahyudi, manajer Persebaya.
Advertisement