Bola.com, Malang - Arema dan Persela Lamongan yang akan bentrok pada laga kedua penyisihan Grup B Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (13/2/2020), sebenarnya punya kesamaan.
Kedua tim melakukan perombakan besar musim ini dalam hal komposisi pemain.
Baca Juga
Advertisement
Arema berubah lebih drastis, karena tidak hanya pemain, namun lebih dari separuh komposisi tim pelatih mereka juga berubah. Hal ini berarti Arema dan Persela beradu cepat untuk membuat tim baru yang lebih solid.
Rekrutan baru Arema dibilang lebih bertenaga. Hanya satu pemain yang direkrut di usia kepala tiga, yakni Oh In-kyun, 35 tahun. Selebihnya adalah pemain muda dengan karakter pekerja keras. Hal itu sesuai karakter bermain yang ingin diterapkan Singo Edan musim ini.
Sementara Persela lebih bervariasi, antara pemain muda dengan senior. Tetapi, yang agak mengejutkan, mereka menarik gelandang sarat pengalaman, Ahmad Bustomi, yang juga eks pemain Arema.
Untuk membandingkan komposisi baru kedua tim, Bola.com menyajikan duel antarlini Arema versus Persela:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belakang
Musim ini Arema coba memperkuat lini belakang. Berkaca dari pengalaman musim lalu di mana Singo Edan jadi tim kedua paling banyak kemasukan, 62 gol.
Arema punya sederet pemain berpengalaman, tetapi di sektor bek sayap. Sementara di posisi stopper, masih butuh waktu untuk adaptasi karena semua stopper adalah pemain baru musim ini.
Ditambah lagi Arema kehilangan Bagas Adi yang dipanggil ke pemusatan Timnas Indonesia. Opsinya, menurunkan Nurdiansyah, dengan Ganjar Mukti atau Matias Malvino, yang baru pulih dari cedera. Bisa dibilang mereka belum teruji betul.
Sementara Persela masih belum baik. Meski kemasukan empat gol di laga pertama, itu bukan semata kesalahan pemain belakang. Justru banyak kesalahan dilakukan karena lini depan dan tengah terlambat memotong serangan lawan.
Bicara lini belakang Persela, mereka punya M. Zaenuri, Eky Taufik atau Birrul Walidain yang sejak musim lalu di Persela. Sementara stopper asing, Jasmin Mecinovic, memang belum memperlihatkan performa terbaik.
Advertisement
Tengah
Kekuatan utama Arema ada di sektor tengah. Banyak opsi pemain dengan kualitas merata, kendati kehilangan Hendro Siswanto yang gabung ke TC Timnas Indonesia.
Arema masih punya Hanif Sjahbandi, Jayus Hariono, Vikrian Akbar, dan yang lainnya. Belum lagi gelandang Korea, Oh In-kyun, yang mau bekerja keras membantu pertahanan dan mengalirkan bola ke depan.
Sementara Persela, justru kebalikannya. Materi pemain mereka banyak berubah di sektor ini sehingga kreasi serangannya masih buntu. Ahmad Bustomi, Dadang Apridianto, Shunsuke Nakamura, Rafinha, dan yang lainnya baru musim ini bermain satu tim. Jadi, masih butuh waktu lagi untuk membuat mereka tampil lebih kompak.
Tetapi, di sektor ini, Bustomi bisa jadi pembeda karena dia merupakan mantan bintang Arema dan pemain senior di Indonesia. Bisa jadi saat dia turun, pemain Arema yang masih terhitung juniornya, merasa segan.
Depan
Lini depan Arema sebenarnya juga masih belum tajam. Duet Jonathan Bauman dan Elias Alderete masih belum mencetak gol. Bahkan dalam uji coba melawan klub Liga 2, Semeru FC, keduanya masih mandul. Tetapi, Arema optimistis kedua pemain asal Argentina itu bisa lebih tajam.
Untungnya, Arema punya pemain serep di depan, seperti Kushedya Hari Yudo. Dia bisa jadi senjata untuk memecah konsentrasi lini belakang lawan dengan cara bermainnya yang liar.
Sama halnya Persela. Striker baru Gabriel Carmo belum terlihat tajinya. Namun, suplai bola kepadanya juga masih minim. Kini, Persela berharap pemain sayap sepert Frisca Womsiwor dan yang lain bisa lebih kreatif menciptakan peluang dan melayani Gabriel.
Advertisement