Bola.com, Malang - Pelatih Arema, Mario Gomez, dan Nilmaizar (pelatih Persela Lamongan) bakal adu cerdik saat tim besutan masing-masing bersua dalam laga kedua penyisihan Grup B Piala Gubernur Jatim 2020. Laga ini dimainkan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis malam (13/2/2020).
Mario Gomez dan Nilmaizar sama-sama harus berpikir lebih keras. Gomez boleh saja unggul dalam hal pengalaman dan mengawali turnamen ini dengan kemenangan.
Advertisement
Namun, pelatih berusia 62 tahun ini pusing dengan hilangnya tiga pemain yang mendapat panggilan gabung ke pemusatan latihan Timnas Indonesia. Tiga pemain itu, yakni Bagas Adi, Hendro Siswanto, dan M. Rafli.
Ditambah lagi, pelatih asal Argentina itu harus menyusun rotasi pemain yang pas karena karakter bermain Arema yang agresif sepanjang 90 menit, membutuhkan tenaga ekstra.
Sedangkan Nil dihadapkan persoalan tim yang belum kompak dan juga rotasi pemain untuk menyiasati padatnya jadwal turnamen pramusim ini.
Secara teknis, dua hal terkait persiapan itu hasilnya baru bisa diketahui saat pertandingan. Siapa yang paling cerdik untuk urusan menyiasati persoalan masing-masing, bakal jadi pemenang.
Namun, jika dilihat dari komposisi tim Arema dan Persela, kedua pelatih ini punya kesamaan. Keduanya sedang sama-sama berjudi dengan striker asing.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penempatan Striker
Gomez merekrut Elias Alderete dari klub kasta kedua Liga Argentina, Chacarita Juniors. Pemain 24 tahun ini belum punya pengalaman main di Indonesia.
Arema merupakaan klub pertamanya di Indonesia. Jadi, ada perjudian yang dilakukan Gomez, karena Alderete bukan striker tipikal targetman.
Dia lebih mengutamakan skill dan membuka ruang. Alderete juga jarang melakukan duel udara karena posturnya tidak terlalu tinggi.
Sementara, Nil berjudi dengan penyerang asal Brasil, Gabriel do Carmo, yang direkrut dari Liga Mongolia, Ulaanbaatar City. Penyerang berusia 29 tahun ini punya postur lumayan jangkung dan bertipikal targetman.
Catatan golnya di klub lama lumayan apik. Dia mencetak 17 gol dalam 22 penampilan. Tetapi di Indonesia, sulit ditebak seperti apa pemain asing yang bisa sukses.
Jadi, tergantung peran pelatih untuk menempatkan striker sesuai strategi yang dilatih. Misalnya, Alderete yang punya skill dan kecepatan, tentu harus ada pemain yang disiapkan menyuplainya dengan banyak bola daerah karena Alderete kurang dalam duel bola atas.
Itu berbanding terbalik dengan Gabriel milik Persela. Nil harus menginstruksikan banyak suplai bola kepada striker targetman tersebut.
Advertisement